Bagaimana Nasib Agen Asuransi di Era Digital?

Bagaimana Nasib Agen Asuransi di Era Digital?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 04 Agu 2021 17:01 WIB
Business woman showing insurance document over white desk at office
Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative
Jakarta -

Berkembangnya digitalisasi memaksa aktivitas bisnis untuk mau tak mau ikut beradaptasi. Bila tidak mereka akan ketinggalan. Hal ini juga berlaku di industri keuangan khususnya asuransi.

Namun, hal itu juga tak belum bisa sepenuhnya dilakukan. Dalam sebuah studi contohnya, ada 75% konsumen yang memilih untuk berbicara langsung dengan orang yang bekerja di perusahaan asuransi sebelum melakuan pembelian.

Kemudian dari studi lain, hampir 49% dari responden global menyebut jika mereka lebih percaya dengan konsultan finansial dibanding bot atau layanan automasi melalui telepon/ web/ email saat mengajukan klaim asuransi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch mengungkapkan kemampuan bagi konsultan finansial harus dikembangkan untuk mampu berinteraksi dengan nasabah, baik secara langsung maupun melalui platform digital dan menjadi prioritas utama perusahaan.

"Tenaga pemasar (agen) punya peran penting yang lebih dari sekadar memasarkan produk. Mereka juga bisa jadi konsultan finansial yang siap melayani dan mendampingi setiap tahap kehidupan nasabah," kata Jens dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan, karena itu perusahaan asuransi harus berinvestasi dengan memberikan pelatihan berskala internasional maupun penyediaan infrastruktur digital. Hal ini demi melahirkan konsultan finansial yang profesional dan berkualitas MDRT yang future-ready dan siap memenuhi kebutuhan perlindungan kesehatan dan kesejahteraan nasabah yang dinamis.

Dia mengatakan, perseroan mengikut sertakan 1.940 konsultan finansialnya (naik 94% dari tahun sebelumnya) sebagai anggota Million Dollar Round Table (MDRT) 2021.

Pencapaian ini kembali memosisikan Prudential Indonesia di peringkat pertama MDRT Indonesia, meningkatkan posisi perusahaan ke peringkat sembilan di MDRT Global, dan menjadi satu-satunya perusahaan asuransi jiwa Indonesia yang masuk dalam 10 besar peringkat MDRT Global dari lebih 500 perusahaan asuransi yang tersebar di 70 negara dan wilayah.

MDRT adalah asosiasi global dan independen di mana anggotanya mampu memperlihatkan profesionalisme yang luar biasa, memegang teguh kode etik, dan menunjukkan layanan terbaik bagi nasabahnya. Prudential Indonesia tercatat menyumbangkan jumlah konsultan finansial terbanyak di MDRT Indonesia selama 5 tahun berturut-turut. Hal ini didorong oleh komitmen untuk mengembangkan profesionalisme konsultan finansial demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian dinamis.

Country Chair MDRT Indonesia Miliana Marten mengungkapkan Dalam membangun jaringan konsultan finansial profesional yang future-ready, Prudential Indonesia menerapkan 3 program utama, PRUVerge, PRUMDRT dan PRUVenture. PRUVerge dan PRUMDRT memberikan berbagai pelatihan intensif, pendampingan, serta evaluasi komprehensif yang bertujuan melengkapi para konsultan finansial dan leaders dengan keterampilan komprehensif serta kepemimpinan yang mumpuni.

Sementara PRUVenture merupakan program pelatihan dan pengembangan yang intensif untuk mendorong para konsultan finansial mengembangkan karier keagenannya secara full time dan meraih MDRT.

(kil/zlf)

Hide Ads