Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 di level 7% menjadi tanda pemulihan ekonomi. Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi Bank Himbara yang sudah mengalami pemulihan.
Tiko, panggilan akrabnya, menuturkan saat ini kredit dari bank-bank milik pemerintah (Himbara) sudah mulai mengalami pemulihan. Dia menuturkan membaiknya aktivitas masyarakat serta meningkatnya ekspor juga membuat sektor mikro dan korporasi mulai meningkat.
"Dari segmentasi bank Himbara sudah tegas, kita juga sudah memahami dalam waktu dekat ada BRI akan memiliki ekosistem ultra mikro yang bisa menjadi game changer," kata Tiko, Kamis (5/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Keluar dari Jurang Resesi |
Untuk itu, ia mengatakan pemerintah berharap perbankan bisa memberikan pembiayaan tak hanya dari sektor formal, melainkan juga informal melalui Holding Ultra Mikro. Dengan begitu potensi 60 juta ultra mikro bisa terjangkau dan meningkatkan inklusi keuangan.
"Ini tentu akan menjadi perubahan dimana daya jangkau Himbara akan meningkat dan nasabah yang akan masuk akan semakin luas dan beragam. Kemudian pegadaian akan memberikan jasa pegadaian dan PNM buat social lending, BRI juga akan mendorong UMKM go global," imbuh Tiko.
Ia juga menuturkan peran BUMN Jasa Keuangan juga bisa semakin dalam dan menjadi katalis positif pada pertumbuhan ekonomi. Tak hanya BRI, anggota Himbara lainnya juga mempunyai segmentasi dan tugas yang harus dilakukan untuk menggerakkan ekonomi.
"Kami harapkan engine ini bisa bergerak maju dari berbagai segmen," ujarnya.
Dari sektor mikro kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tumbuh 17%, sedangkan dari sektor korporasi mendorong pertumbuhan kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perbaikan permintaan kredit ini juga didorong berkat membaiknya aktivitas masyarakat dan komponen pertumbuhan ekonomi lainnya seperti ekspor komoditas CPO dan batubara.
"PPKM yang berjalan, pemulihan di mana angka penularan berkurang. Kami mendorong agar Himbara bisa mendekati semua sektor usaha untuk memulai perencanaan bisnis ke depan," ujar Tiko.
Selain BRI dan Mandiri, ada dua bank Himbara lainnya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Saat ini mulai terlihat permintaan kredit dari sektor riil yang sudah mulai merencanakan kembali produksinya dan restrukturisasi yang selama ini dilakukan sudah mulai dilakukan pembayaran.
Tiko juga berharap Himbara untuk tetap berhati-hati dalam pengelolaan keuangan dan melakukan pencadangan yang memadai.
"Komponen pencadangan harus ditingkatkan terlepas dari optimisme kredit baru. Kita harus menjaga kemampuan perusahaan meng-cover loss ke depan supaya berjalan baik," ucapnya.
(ega/hns)