Sinergi Holding Ultra Mikro membuat layanan Pegadaian kini bisa menjangkau pasar lebih luas. Salah satunya, melalui perpanjangan tangan dari tenaga pemasar BRI, yakni Mantri BRI yang umumnya memiliki desa binaan hingga ke wilayah pelosok.
Dibukanya Co-Location Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) Unit BRI Gotong Royong, di Gunung Sugih, Lampung Tengah membuat Mantri BRI Unit Gotong Royong, Taufik Hidayat kini bisa ikut memasarkan produk dari Pegadaian kepada masyarakat di desa binaannya.
Taufik beberapa kali dalam seminggu harus menempuh jarak kurang lebih mencapai 30 km untuk sampai di desa binaannya. Saat ini, ia bertanggung jawab atas 3 desa binaan yang terdiri dari Desa Fajar Bulan, Mulyo Haji, dan Komering Agung di wilayah Lampung Tengah. Trek yang harus dilewati untuk sampai ke desa binaannya pun cukup menantang, mulai dari melewati kebun sawit, tanah becek, hingga jalanan penuh batu yang bergelombang. Tak jarang ketika harus pulang malam, Taufik harus melewati jalan tanpa penerangan sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkap sebagai Mantri BRI, kini dirinya juga turut mengenalkan kepada nasabah bahwa kantor BRI Unit Gotong Royong telah bersinergi dan menyediakan layanan Bank BRI, Pegadaian, dan PNM dalam satu kantor. Ia pun menawarkan kepada nasabah-nasabah pinjaman BRI, khususnya yang memiliki penghasilan bulanan, untuk mengenal instrumen tabungan emas sebagai langkah memulai berinvestasi.
"(Saya) mengajak atau mengedukasi nasabah-nasabah existing untuk gemar menabung (emas), apalagi dengan harga emas yang selalu naik dari tahun ke tahun," ungkap Taufik kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Menurutnya, adanya Holding Ultra Mikro ini memberi keuntungan bagi desa binaannya untuk mulai berpikir kritis dan mengenal pentingnya menabung. Salah satunya, dengan berinvestasi emas dari produk Pegadaian Tabungan Emas.
"Karena selama ini yang saya tahu Pegadaian hanya menjangkau daerah perkotaan, tidak untuk pelosok desa seperti desa binaan saya," tutur Taufik.
Ia mengaku masih kerap menemui tantangan dalam memasarkan produk Pegadaian. Sebab menurutnya, masyarakat masih cukup awam dengan produk-produk yang ditawarkan. Lain halnya dengan produk pinjaman yang dikenal cukup familiar di kalangan masyarakat pedesaan seperti desa binaan Taufik.
Kendati demikian, ia menyebut tak sedikit pula masyarakat yang tertarik setelah diberi pemahaman akan manfaat dan kemudahan proses dari layanan Pegadaian dengan adanya sinergi Ultra Mikro ini.
Sementara itu, Kepala Cabang Pegadaian Bandarjaya, Firdaus Ardi menyambut positif adanya sinergi dari Holding Ultra Mikro ini. Menurutnya, sinergi ini membuat layanan serta produknya bisa menjangkau pasar lebih luas lewat Mantri BRI.
"Sinergi ini sangat menguntungkan sekali ya, secara pemasaran selain dipasarkan oleh pegawai kita dari Pegadaian, pegawai dari PNM dan BRI bisa juga menawarkan produk kita. Khususnya Tabungan Emas, Gadai, dan Kredit Emas. Dari sisi Pegadaian, saya mengatakan sinergi ini bagus sekali," ujar Ardi.
Ardi mengungkap sejak adanya layanan Pegadaian di Co-Location Senyum, pihaknya telah menerima transaksi Gadai, Kredit Emas, serta Tabungan Emas dari masyarakat sekitar. Meski jumlahnya belum cukup signifikan, ia optimis masyarakat dapat mulai mengakses layanan dari Pegadaian ke depannya dengan berbagai kemudahan akses yang diberikan.
"Kami menyambut positif. Harapan kami sih ke depannya tidak di outlet Senyum saja sinerginya, mungkin di BRI dan Pegadaian lain, semua bisa bersinergi," pungkasnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air.
Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.