Pelaksanaan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sukses mencatat sejarah baru di pasar modal Indonesia karena menjadi terbesar ke-7 dunia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lantas berpesan agar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk tetap mempertahankan tata kelola perusahaan yang baik agar perseroan lebih profesional dalam bersinergi dengan Pegadaian dan PNM.
"Kami mengingatkan ke BRI, PNM dan Pegadaian, dari bisnis modelnya akan ada banyak transaksi afiliasi, material dan benturan kepentingan. Itu bagian dari governance, BUMN itu akan jadi profesional dan dikembangkan jadi korporasi yang sangat baik," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesan, Rabu (29/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena terbukti yang bisa berlangsung dalam jangka panjang itu adalah compliance dan risk management, bahwa pertumbuhan kadang-kadang bisa naik bisa turun, tetapi kalau kita mau jalan jauh ya memang harus bicara governance dan risk management, di samping bicara performance financial," imbuhnya.
Oleh karenanya, pihaknya akan terus mendukung akselerasi BRI bersama Pegadaian dan PNM dalam pengembangan UMKM. Mengingat, UMKM akan berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Dia berharap BUMN bisa masuk dan berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal. Pasalnya, performa pasar modal sangat ditentukan kebijakan pemerintah dan kinerja korporasi.
"Bahkan keraguan terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia. Karena memang base ekonomi kita akan ditopang pertumbuhan UMKM. Ini akan terus kita dorong dari OJK dan sangat support pengembangan UMKM," jelasnya.
Sebagai informasi, aksi korporasi penerbitan 28,2 miliar saham baru (right issue) yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro telah terserap seluruhnya dan bahkan mengalami oversubscribed.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai pasca suksesnya aksi korporasi tersebut saham BBRI ke depan akan semakin menarik bagi para investor.
"Dengan adanya right issue ini dan potensi bisnis yang besar karena terdorong Holding BUMN Ultra Mikro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI," pungkas Inarno.
(akd/hns)