Modal memang jadi hal penting dalam menjalani bisnis. Bahkan, tak jarang orang rela meminjam uang ke rentenir atau bank keliling sebagai modal usaha.
Seorang penjual ikan asin di Desa Gempolsewu, Kendal, Pujiati menjadi salah satu yang rela meminjam modal usaha ke 'bank tongol'. Adapun bank tongol merupakan praktek bank gelap yang sering 'nongol' untuk menawari pinjaman dan menarik tagihan.
Berbeda dari bank resmi, Pujiati menyampaikan bank tongol umumnya memberikan pinjaman dengan bunga yang jauh lebih besar, bahkan hampir 50%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pinjaman bank tongol lebih besar dari pinjaman bank. Kalau bang tongol hampir 50%," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.
Tak hanya punya bunga besar, bank tongol juga memberlakukan biaya administrasi sebesar Rp 50 ribu untuk setiap peminjaman Rp 1 juta. Adapun biaya ini berlipat untuk peminjaman nominal Rp 1 juta berikutnya.
"Pas dikasih juga ada biaya administrasi kalau pinjem Rp 1 juta, dipotong Rp 50 ribu. Pokoknya kalau pinjem Rp 1 juta dikenai Rp 50 ribu. Jadi, kalau pinjam Rp 2 juta dikasihnya Rp 1,9 juta," ungkapnya.
Dulunya, Pujiati mengatakan dirinya sempat meminjam Rp 2 juta di bank tongol untuk modal usaha ikannya. Pinjaman tersebut, dikatakannya, perlu diangsur setiap hari.
"Kalau di bank tongol pinjam, terus setornya harian. Kalau pedagang sini memang lebih suka ambil harian biar cepet (lunas). Dulu pernahnya pinjam Rp 2 juta biasanya (angsurannya) 30 hari, tapi dicicil setiap hari," katanya.
![]() |
Mencekiknya bunga yang ditawarkan bank tongol akhirnya membuat Pujiati kini beralih ke pinjaman resmi dari bank. Terlebih saat ini dirinya bisa melakukan pinjaman Ultra Mikro (UMi) di BRI melalui agen BRILink dengan bunga yang lebih rendah.
"Kalau UMi kan bunganya terjangkau. Ambil pinjaman Ultra Mikro baru pas selesai pinjam di bank tongol, baru 3 bulan yang lalu. Sebelumnya di bank tongol. Alasannya kan bunganya lebih ringan," katanya.
Selain punya bunga lebih ringan, Pujiati mengatakan plafon pinjaman yang lebih besar juga jadi alasan dirinya meminjam UMi. Sebab, bank tongol hanya memberikan plafon maksimal hingga Rp 2 juta.
"Kita butuh pinjaman lebih banyak. Kalau di bank tongol paling cuma Rp 1-2 juta, nggak mungkin plafonnya sampai Rp 5 juta. Soalnya kan kita ambil setoran harian, kan setiap harinya jadi setor banyak. Namanya orang dagang kan nggak nentu dapetnya, kalau buat setor setiap hari berat," katanya.
Kisah Pujiati meminjam Rp 5 juta dari UMi. Langsung klik halaman berikutnya.