Skandal Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera ternyata belum mencapai titik terang. Koordinator Kelompok Nasabah Korban Gagal Bayar Bumiputera Fien Mangiri mengungkap hingga kini belum ada kejelasan mengenai pencairan klaim dari perusahaan.
"Belum ada lagi (Kejelasan dari pihak Bumiputera mengenai pencairan klaim)," katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, Selasa (19/10/2021).
Saat ini jadi ada masalah baru yang muncul, yakni terkait pemilihan panitia Badan Perwakilan Anggota (BPA) yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah gagal bayar ini polis Bumiputera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon panitia BPA itu diketahui udah ada susunannya, yang diumumkan pada 9 Oktober lalu. Namun, ternyata pemilihan panitia BPA itu hanya boleh dilakukan oleh polis yang masih aktif.
Jadi, polis yang sudah tidak aktif tidak punya hak suara mengesahkan panitia pemilihan BPA dan juga tidak bisa memilih BPA yang baru. Hal itu dijelaskan Fien melalui dokumen yang diberikan kepada detikcom. Dalam dokumen itu tercatat yang menjelaskan salah satu direksi Bumiputera.
"Terkait masalah memilih dan dipilih, kami mengacu kepada Anggaran Dasar, dan nanti ada panitia seleksi yang memutuskan seperti apa, hal ini tergantung dari hasil penetapan dan peng-uptodate-an dta melalui surat kabar, seberapa banyak respon yang akan diberikan," tulis dokumen itu
"Dan kedua kami akan meminta kajian apakah kita layak menggunakan evoting atau tidak, karena memang syaratnya juga berat, kesiapan infrastruktur dan aplikasi. Kami sudah membuat aplikasi yang dibutuhkan, kami harus hati-hati,"
Keputusan itu jelas membuat kekecewaan kepada para pemegang polis yang sudah jatuh tempo karena dikategorikan tidak aktif lagi dan tidak memiliki hak suara. Fien pun meminta ketegasan dari Manajemen Bumiputera.
"Utamakan legalitasnya. Pempol yang tidak bisa memilih memberikan suara cuma mau uang klaim polis dibayarkan," tegasnya.