Bank investasi dan jasa keuangan, Citigroup mengatakan kepada pada para stafnya yang berbasis di Amerika Serikat (AS) kalau mereka akan diminta untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 penuh jika ingin tetap bekerja.
Dalam sebuah unggahan di LinkedIn, Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) Citi Sara Wechter mengatakan pemerintah AS adalah klien besar dan penting dari bank. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengikuti perintah yang dikeluarkan pemerintahan Biden untuk menjalankan vaksinasi COVID-19 lengkap.
"Kami memiliki kewajiban untuk mematuhi Perintah Eksekutif yang dikeluarkan oleh Gedung Putih yang mengamanatkan bahwa individu yang mendukung kontrak pemerintah divaksinasi sepenuhnya, sebuah perintah yang akan berdampak pada sebagian besar rekan kami," tulis Wechter dikutip dari CNN, Jumat (29/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, pada September lalu Presiden AS Joe Biden menandatangani sebuah perintah eksekutif yang mengamanatkan kalau para karyawan yang melakukan bisnis dengan pemerintah sudah harus divaksinasi COVID-19.
Pemerintah AS telah menetapkan batas waktu hingga 8 Desember 2021 untuk mematuhinya. Oleh sebab itu, seorang pejabat Citi mengatakan bahwa pihaknya sangat mendorong para karyawan untuk menerima vaksinasi.
Bahkan bank tersebut akan memberi insentif sebesar US$ 200 atau sekitar Rp 2,84 juta (kurs Rp 14.200) kepada karyawan untuk menyerahkan bukti vaksinasi COVID-19 pada 8 Desember.