Daerah punya peran penting terhadap ekonomi nasional. Untuk itu, kekayaan sumber daya di desa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan dukungan program pembinaan, pendampingan serta pembiayaan yang disediakan Pemerintah.
Sebagai kepanjangan tangan Kementerian Keuangan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank punya tugas tidak hanya menyalurkan pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor tetapi juga tugas berupa jasa konsultasi untuk mendukung terciptanya eksportir baru sebagai salah satu upaya peningkatan ekspor nasional.
LPEI memiliki sebuah serangkaian program pelatihan, pendampingan dan pemanfaatan jasa konsultasi yaitu Program Desa Devisa salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan wilayah sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini berbasis community development mendorong kemandirian petani/perajin/koperasi maupun pelaku UKM yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor agar mampu menciptakan produk berkualitas sehingga dapat merambah ke pasar ekspor dunia.
"Program Desa Devisa ini membangun sinergi yang mengedepankan aspek koordinasi antar lembaga. LPEI tidak bekerja sendiri, tetapi sinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, koperasi setempat, antar kementerian lembaga. Kolaborasi sejumlah institusi pusat dan daerah ini juga diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan ke depannya untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha," papar Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto, Selasa (2/11/2021).
Program Desa Devisa dimulai sejak tahun 2019 dan hingga tahun 2021 telah terdapat 23 desa yang bernaung di bawah Program Desa Devisa LPEI serta 1.274 orang petani/pengrajin yang telah menerima manfaat dari program ini. Beberapa pelatihan telah diberikan LPEI untuk membantu para pelaku usaha dalam mengatasi hambatan ekspor antara lain penguatan organisasi, peningkatan kapasitas produksi, prosedur ekspor, perijinan dan sertifikasi serta akses pasar.
Program Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinan ramah lingkungan yang telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke Eropa.
Program Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi dan Desa Devisa Kopi Subang yang di tahun 2021 baru diluncurkan sehingga produk lokal Indonesia dapat mendunia serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat. Kedepannya LPEI terus akan bersinergi membangun desa-desa melalui Program Desa Devisa.