Selain itu, perbaikan kualitas kredit juga akan berdampak terhadap laba karena pencadangan bagi kredit tersebut bisa menambah jumlah laba apabila kreditnya sudah selesai.
Selain menggarap pasar UMKM, Bankaltimtara juga tetap mencari peluang pada kredit korporasi hingga pinjaman daerah. Yamin menyebutkan beberapa daerah di Kalimantan Timur sudah mengajukan pinjaman ke Bankaltimtara sebagai tambahan bagi APBD. "Ada juga yang kami tawarkan untuk pinjaman jangka pendek. Persetujuannya bisa melalui [Sidang] Paripurna DPRD tidak harus [ditetapkan] dengan Perda," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per 29 Desember 2021, Bankaltimtara berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 1,97% (yoy) dari Rp16,09 triliun menjadi Rp16,41 triliun. Adapun, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun juga tumbuh sebesar 8,29% menjadi Rp25,07 triliun. Sementara aset tercatat naik sebesar 7,93% menjadi Rp32,54 triliun. Untuk laba sebelum pajak (unaudited) tahun ini naik sebesar 21,85% dari Rp362,78 miliar menjadi Rp442,07 miliar.
(fdl/fdl)