Klaim Kematian BPJS Ketenagakerjaan Meningkat Imbas COVID-19

Klaim Kematian BPJS Ketenagakerjaan Meningkat Imbas COVID-19

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 20 Jan 2022 13:21 WIB
Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Pasca Resign, Cek di Sini
Foto: BPJamsostek
Jakarta -

Pandemi COVID-19 bikin klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan naik sepanjang 2021. Kenaikan tersebut utamanya disebabkan oleh klaim jaminan kematian.

"Klaim jaminan memang kami melihat dampak dari COVID ini peningkatan klaim meningkat karena banyaknya klaim kematian," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/1/2022).

Sepanjang 2021, klaim BPJS Ketenagakerjaan naik 17,69% dibanding tahun sebelumnya dengan nilai Rp 42,89 triliun. Capaian itu meningkat 122,94% dari target.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Klaim jaminan memang kami melihat dampak dari COVID ini peningkatan klaim meningkat karena banyaknya klaim kematian," ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/1/2022).

Kenaikan 2021 juga terjadi pada sisi kepesertaan dibanding tahun lalu. Jumlah peserta aktif naik 2,27% jadi 30.660.901 orang, meskipun jumlah itu lebih rendah dari target yang mencapai 33.673.202.

ADVERTISEMENT

"Saat pertengahan tahun pada saat COVID gelombang kedua memang kami coba prognosa perkiraan target kepesertaan ada di 30,5 juta karena proyeksi penurunan dari PHK yang dirumahkan akan menyebabkan peserta aktif menurun," tuturnya.

Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan naik. Cek halaman berikutnya.

Pertumbuhan terbesar kepesertaan terjadi pada sektor pekerja bukan penerima upah yakni sebesar 42,36% jadi 2.551.858 orang. Dilanjutkan dengan segmen penerima upah tumbuh 4,35% jadi 20.832.255 orang.

"Segmen bukan penerima upah memang jadi target kami terbaru di mana pekerja informal banyak yang belum terlindungi sehingga tahun lalu, tahun ini dan tahun ke depan akan jadi target utama kami," tuturnya.

Sementara itu sektor jasa konstruksi masih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 16,55% jadi 6.276.788 orang.

"Konstruksi memang berkurang karena refocusing anggaran pada COVID sehingga para pekerja di sektor konstruksi jumlahnya berkurang. Sehingga secara keseluruhan total kepesertaan aktif 2021 masih tumbuh di angka 2,27%," bebernya.


Hide Ads