Data Bank Indonesia (BI) diretas oleh kelompok bernama ransomware Conti. Dalam akun Twitter darktracer_int menyebut BI menjadi salah satu korban peretasan.
"[ALERT] geng Conti ransomware mengumumkan "BANK OF INDONESIA" masuk dalam daftar korban," ujar Dark Tracer lewat Twitter resminya, Kamis (20/1).
Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan jika memang ada upaya peretasan dan serangan terjadi pada bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BI menyadari adanya peretasan dan cyberattack itu nyata. BI sekarang sudah melakukan asesmen," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (20/1/2022).
Erwin mengungkapkan BI juga telah memulihkan, mengaudit dan mitigasi agar hal tersebut tak terulang kembali.
"Mitigasi kami susun lebih ketat dan diperkuat baik dari framework dan infrastruktur IT. BI membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi dan itu sudah clear," ujar dia.
Erwin mengungkapkan, BI memastikan layanan operasional tidak terganggu dan layanan tetap terkendali. Sehingga tak ada gangguan apapun terhadap pelayanan BI.
"Konfirmasi, kami (benar) kena serangan tapi so far so good kami sudah antisipasi dan yang paling penting layanan umum BI tidak terganggu," jelas dia.
Simak Video 'Kominfo Ingatkan 'Kunci' Agar Platform Digital Terhindar dari Peretasan':