Kenapa Nasabah Asuransi Selalu Merasa 'Tertipu' Unit Link Seperti di Prudential?

Kenapa Nasabah Asuransi Selalu Merasa 'Tertipu' Unit Link Seperti di Prudential?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 20 Jan 2022 17:36 WIB
Business woman showing insurance document over white desk at office
Ilustrasi Asuransi/Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative
Jakarta -

Asuransi produk unit link sering makan korban. Nasabah kerap merasa tertipu dan terjebak dengan produk ini. Contoh yang terbaru seperti yang dialami nasabah unit link Prudential. Lantas, kenapa banyak nasabah terus-menerus merasa tertipu dengan produk unit link?

Unit link sendiri merupakan produk asuransi yang unik, karena merupakan produk perlindungan untuk nasabah yang dilengkapi alokasi investasi yang memungkinkan nasabah bisa menikmati nilai tunai yang lebih besar dari premi yang dibayarkan.

Di sisi lain, karena ini investasi, maka tentu ada resiko-resiko yang akan dihadapi seperti penurunan keuntungan. Sayangnya, masih banyak agen asuransi yang tidak menjelaskan dengan detail terkait produk ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya selama proses penawaran, pihak agen asuransi tidak menjelaskan secara detail dan cuma menjelaskan proyeksi keuntungan yang didapatkan. Padahal dalam produk tersebut ada risiko-risiko yang harus dipahami dan dimengerti oleh calon pemegang polis.

Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Agus Fajri Zam pernah mengungkapkan hal serupa terkait masalah yang sering terjadi di unit link. Di mana, informasi yang disampaikan oleh agen sering tidak sesuai dengan produk yang dijual.

ADVERTISEMENT

"Lalu banyak juga nasabah yang mengadukan karena nilai investasinya turun. Dijanjikan begini, ketika diklaim hanya segini. Ini yang kadang menjadi keributan," kata dia pada April Agus mengungkapkan kebanyakan pengaduan yang disampaikan agar premi asuransi yang dibayarkan selama beberapa periode dikembalikan secara utuh.

"Padahal kita tahu, misalnya ada dua komponen asuransinya dan komponen investasi. Kalau dikembalikan secara keseluruhan, sementara kita sudah menikmati klaim asuransi yang ada kan tidak fair juga," jelas dia.

Kata pengamat asuransi soal asuransi unit link. Klik halaman berikutnya.

Secara terpisah, pengamat asuransi Irvan Rahardjo juga mengatakan hal yang sama. Di mana masalah tersebut kerap terjadi karena agen tak merinci informasi unit link ke nasabah.

"Kalau itu melalui agen ya terutama, itu kan sudah marak ya, banyak asuransi yang dikeluhkan tidak sesuai dengan skenario atau ilustrasi yang diberikan sejak awal, itu terutama kalau melibatkan agen," kata dia kepada detikcom beberapa waktu silam.

Agen asuransi unit link, kata dia, kerap kali hanya menjelaskan kepada calon nasabah mengenai ilustrasi positif atau skenario terbaik saja, yang mana tampak sangat menggiurkan. "Padahal kalau dalam hal investasi kan selalu ada unsur spekulasi, ada untung atau rugi," sebutnya.

Dijelaskannya, investasi bisa menguntungkan tapi juga bisa sebaliknya. Sebab, perusahaan asuransi menempatkan dana nasabah di berbagai instrumen, mulai dari saham hingga deposito yang semua berfluktuasi. Sayangnya agen asuransi jarang menjelaskan hal semacam itu.

"Tapi yang tidak dijelaskan oleh agen itu adalah kemungkinan dia bisa turun. Itu namanya miss selling. Tapi juga ada peran asuransi terutama oleh asosiasi yang tidak cukup menjelaskan tentang produk-produk unit link itu bisa gain bisa loss, bisa rugi bisa untung," ujar Irvan.


Hide Ads