Akses Teknologi Perbankan Kian Mudah dengan ATPI

Jakarta - Dengan Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia (ATPI) bank-bank diharapkan dengan mudah bisa mengakses teknologi yang merupakan suatu kebutuhan mendasar.Hal tersebut disampaikan Jos Luhukay, Ketua Pelaksana "The 2006 Asia Pacific Conference and Expo on Banking Technology" (APCONEX 2006) dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/5/2006)."Target ATPI adalah akses teknologi, bank-bank dapat akses teknologi dengan lebih mudah. Juga dimaksudkan untuk menghindari agar belanja IT oleh bank tidak tiba-tiba mendadak besar, secara gradual, bertahap dalam mengikuti teknologi," kata Presdir Bank Lippo ini.Pada tahun 2006, ATPI masih dalam tahap persiapan dan pematangan konsep. Dan baru pada tahun 2010 dapat diimplementasikan aplikasi TI yang berbasis kebutuhan pelanggan di perbankan.Alasan pembentukan ATPI ini adalah untuk melakukan kerjasama antar bank terutama yang terkait dengan 'back office', dan juga untuk mengurangi biaya produksi dalam pembelian teknologi informasi (TI). Selain itu, karena arsitektur teknologi informasi yang digunakan oleh masing-masing bank berbeda sehingga menyulitkan untuk dapat diintegrasikan. Dalam ATPI nantinya masing-masing bank akan saling berkolaborasi dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. Namun pada saat bersamaan bank-bank tersebut juga tetap dapat saling berkompetisi melalui produk dan jasanya.Selain itu ATPI ini juga dapat membantu regulator yaitu Bank Indonesia (BI) dalam mengelola dan memonitor bank-bank dalam melaksanakan fungsi kepatuhan standar teknologi. Dengan ATPI sistem akan tersentralisasi sehingga juga memudahkan dilakukannya proses audit, pengawasan, dan supervisi oleh BI. Akses informasi dapat dilakukan secara online dan real time terhadap semua data dan informasi yang diperlukan BI. "Jadi kasarnya, kalo mau sate kenapa harus beli sapinya, suruh vendornya buka warung sate," cetus Jos. (qom/)