Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk di tahun 2021 mengalami kenaikan yang signifikan. Laba BTN meningkat hingga 48,29% dari tahun sebelumnya.
Tahun 2021 BTN membukukan laba mencapai Rp 2,37 triliun, naik dari capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1,60 triliun.
"Kinerja rasio keuangan lebih baik, laba bersih naik 48%," ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo, dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haru menjelaskan kenaikan laba ini terjadi karena adanya kenaikan pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) yang mencapai 44,73%, dari awalnya Rp 9,12 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 13,20 triliun tahun 2021.
"Laba meningkat karena tumbuhnya NII jadi Rp 13,2 triliun di tahun 2021," papar Haru.
Secara rinci tahun 2021, BTN tercatat membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 25,83 triliun, naik 2,62% dari sebelumnya Rp 25,16 triliun. Beban bunga tercatat turun dari sebelumnya Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun.
Kenaikan laba juga terjadi karena adanya perbaikan non performing loan (NPL) atau kredit macet. "Ada perbaikan NPL yang tercatat di angka 3,7%, kini membaik atau turun di posisi sebelumya 4,37%," katanya.
Kinerja kredit BTN meningkat 5,66%, dari awalnya Rp 260,1 triliun di 2020 menjadi Rp 274,83 triliun di tahun 2021.
Dari total kredit tersebut, khusus kredit perumahan naik hingga 4,28% mencapai Rp 244,82 triliun di tahun 2021. Kemudian, untuk KPR subsidi mencapai Rp 130,68 triliun atau naik 8,25% dan KPR Non Subsidi mencapai Rp 83,25% atau naik 4,14%.
(hal/zlf)