3 Kritikan Keras Hotman Paris untuk Menaker soal JHT

3 Kritikan Keras Hotman Paris untuk Menaker soal JHT

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 19 Feb 2022 07:30 WIB
Jakarta -

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengkritik Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah soal aturan Jaminan Hari Tua (JHT) cair di usia 56 tahun. Kebijakan baru itu tercantum dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2022.

Berikut kritikan keras Hotman Paris:


(1) Kritik soal Keadilan

Hotman mengingatkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam membuat peraturan harus dipikirkan nalar abstraksi hukum dan keadilannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan peraturan Ibu Menteri Tenaga Kerja maka dia tidak bisa mengambil/mencairkan Jaminan Hari Tua tersebut karena menurut peraturan Ibu hanya bisa diambil pada umur 56, di-PHK umur 32 dia harus menunggu 24 tahun untuk mencairkan uangnya sendiri, di mana keadilannya, Bu? di mana keadilannya?" kata Hotman lewat tayangan video yang diunggah di Instagram @hotmanparisofficial, dikutip detikcom Jumat (18/2/2022).


(2) Kritik soal logika

Hotman meminta Menaker merenungkan bahwa bertahun-tahun buruh dan perusahannya membayar iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk JHT, tiba-tiba si pekerja terkena PHK lalu tidak bisa langsung mencairkan Jaminan Hari Tua karena aturan baru.

ADVERTISEMENT

"Di mana logikanya, Bu? itu kan uang dia, kalau di-PHK umur 32, bisa saja dia selama 24 tahun sudah jatuh miskin, sudah pengangguran," kata Hotman


(3) Tak ada alasan menahan duit orang

Hotman menegaskan kalau memang ada undang-undang yang selaras dengan Permenaker 2/2022 seharusnya undang-undang tersebut segera diubah agar berkeadilan. Menurutnya dari segi abstraksi hukum manapun dan dari segi ranah hukum apapun tidak ada alasan untuk menahan uang orang lain yang berasal dari keringat sendiri.

"Ada alasan mengatakan 'kan orang kalau di-PHK banyak jaminannya' memang ada berbagai jaminan, ada JKP dan sebagainya, tapi berapa bulan sih uang itu cukup untuk membiayai hidup dan keluarganya?" kata Hotman.

Di halaman berikutnya Hotman Paris mengaitkan dengan kasus Jiwasraya dan Asabri. Langsung klik

Hotman Paris pun mengingatkan kasus Jiwasraya dan Asabri. Jangan sampai dana JHT bernasib sama seperti dana di Jiwasraya dan Asabri.

"Memang benar uang itu diinvestasikan oleh BPJS untuk berbagai investasi. Tapi ingat Bu, kalau sudah puluhan tahun, Ibu jangan lupa, ingat kasus Asabri, kasus Asuransi Jiwasraya, walaupun diawasi oleh OJK reksadananya, apa yang terjadi? dan itu uang siapa yang kemudian dimainkan oleh Jiwasraya di pasar modal dan akhirnya hilang itu semua uang?" sambung Hotman.

Berkaca dari kasus di atas, Hotman mengingatkan Menaker untuk berhati-hati menahan uang buruh berupa Jaminan Hari Tua hingga 56 tahun.

"Tolong hati-hati, Bu, sekali lagi ini adalah uang dari si buruh tersebut, uang dari si pegawai tersebut, benar-benar tidak ada alasan untuk menahan puluhan tahun," tambahnya.


Hide Ads