PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) akan melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Rights issue ini diharapkan bisa memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit. Hal ini terkait dengan ekonomi yang menunjukkan tren positif di masa pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
"Kinerja keuangan bank bjb sejak terjadinya pandemi atau sejak tahun 2019 masih mampu tumbuh diatas rata-rata industri perbankan nasional," ujar Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi dalam keterangannya, ditulis Selasa (22/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data terakhir pertumbuhan kredit bjb selama masa pandemi kredit bank bjb masih mampu tumbuh 9,3% YoY (Year of Year) di tahun 2020 dan 5,9% YoY per Oktober 2021.
Pencapaian ini lebih baik dibandingkan industri perbankan nasional dimana bahkan kredit industri perbankan sendiri sempat mengalami kontraksidi tahun 2020 sebesar -2,41% YoY.
Kemudian untuk kualitas kreditnya tetap terjaga dimana rasio kredit macet (NPL) per Oktober 2021 sebesar 1,3%, jauh lebih baik dibandingkan industri yang mencapai 3,22%.
"Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan. Hal ini mengindikasikan walau pandemi Covid-19 sektor bisnis mengalami penurunan namun pertumbuhan kredit kami menunjukkan peningkatan," jelas Yuddy.
Saat ini bjb juga sudah mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021 dan akan dilakukan pada awal Maret 2022 dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B yang seluruhnya akan digunakan untuk menunjang ekspansi kredit Perseroan.
Untuk nilai emisi serta harga pelaksanaan sendiri akan diumumkan kepada publik setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sekadar informasi, bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang pertama kali melantai di bursa pada Juli 2010. Setiap tahunnya bank bjb rutin memberikan dividen kepada pemegang sahamnya, dimana pada tahun 2021 lalu membagikan total dividen sebesar 942 miliar rupiah atau Rp 95,74 per lembar saham. Untuk tahun ini, bank bjb akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 30 Maret mendatang.
Dalam upaya menghadapi rights issue, bank bjb selama kurun waktu 2021 terus berbagai inovasi terkait pengembangan digital. Pasalnya dengan berbagai keunggulan yang dimiliki bank bjb, mulai jaringan luas, layanan perbankan lengkap, dan juga terus menjalin kolaborasi dengan perbankan dan juga start up, akan membuat kinerja bank bjb semakin solid.
Rencana penyaluran kredit bank bjb pun memiliki potensi pasar yang sangat luas. Selain sebagai market leader penyaluran kredit konsumer ke ASN di Jawa Barat dan Banten yang juga merupakan core business bank bjb.
Selain itu, bank bjb juga mendapatkan peran dalam pembiayaan berbagai proyek strategis daerah berbasis APBN ataupun APBD sehingga risiko lebih terkendali. "Berbekal potensi yang ada dan right issue, bank bjb optimistis menghadapi tahun 2022 ini terutama dalam pertumbuhan kredit dibandingkan ketika sebelum masa pandemi," tambah dia.
(kil/dna)