PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (bank bjb) membuat berbagai program jangka menengah dan panjang. Ini dirancang untuk menjadikan bjb sebagai 'raksasa' bank pembangungan daerah (BPD) di Indonesia.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan saat ini bank bjb terus menggenjot pendapatan utama baik dari segmen konsumen, korporasi, UMKM, komersial, dan lainnya. bank bjb juga terus melakukan penetrasi keuntungan dari fee based income layanan digital.
"Kami ke depan juga ada rencana yang saat ini sedang intense dibicarakan dengan BPD lain. Ini seiring ketentuan terbitnya POJK bahwa BPD harus memiliki modal inti harus minimal Rp 3 triliun," ujar Yuddy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak terpenuhi, akan turun kelas. Namun dari POJK ini ada eksepsi, bahwa BPD bisa berkumpul atau membuat KUB (Kelompok Usaha Bank)," imbuhnya.
Saat menjadi pembicara live Youtube Mirae Asset 'Kamu Beli Saham Apa', Yuddi menjelaskan KUB ini nantinya akan membawa bank bjb menjadi holding BPD. Saat ini, sudah ada 5 BPD yang intense berkomunikasi dengan bank bjb.
"KUB ini akan menjadi fokus kami, terutama dalam pemanfaatan digitalisasi oleh BPD lainnya," tegas Yuddy.
Ia mengungkapkan bank bjb saat ini telah menyiapkan Capex (capital expenditure) hingga Rp 500 miliar demi memperkuat digitalisasi layanan keuangan. Perseroan pun berkomitmen untuk tidak pelit belanja Information Technology (IT), apalagi mengingat digitalisasi adalah keniscayaan yang sebagaimana dibutuhkan di zaman yang serba cepat dan mudah.
Tak hanya itu, bank bjb juga terus memperkuat layanan keuangan dari sisi pembiayaan. Misalnya bjb Indah (Infrastruktur Daerah) yang memfasilitasi pinjaman modal bagi pemerintah daerah. Sehingga, mereka dapat memperoleh pinjaman secara mudah untuk membiayai pembangunan infrastruktur daerah.
Baca juga: Bakal Ada Holding BPD di Indonesia? |
"Banyak pemerintah daerah yang minati ini pembiayaan bjb Indah ini. Tidak cuman pemda di Jabar dan Banten, tapi pemda lainnya juga sangat berminat. Bahkan, untuk program ini Non Performing Loan (NPL)-nya 0, artinya sangat bagus kinerjanya," jelas Yuddy.
Lanjut halaman berikutnya >>