Kacau Banget! Belanja Daerah Melambat, Simpanan di Bank Makin Gendut

Kacau Banget! Belanja Daerah Melambat, Simpanan di Bank Makin Gendut

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 28 Mar 2022 18:00 WIB
pinjam online
Ilustrasi Rekening Pemda (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Percepatan realisasi belanja dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) 2022 perlu terus ditingkatkan. Sebab per Februari, realisasi belanja APBD mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada periode yang sama tahun lalu, yakni per Februari 2021 tercatat belanja daerah mencapai Rp 51,94 triliun. Sedangkan realisasi per Februari 2022 baru Rp 42,29 triliun.

"Jadi dalam hal ini Pemerintah Daerah sesudah mendapatkan transfer dan meng-collect penerimaan, dia belanjanya baru Rp 42,29 triliun atau 18,6% lebih rendah/kontraksi dibandingkan tahun lalu," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Edisi Maret 2022, Senin (28/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, realisasi belanja pegawai per Februari 2022 adalah Rp 28 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 35 triliun.

Realisasi belanja barang dan jasa relatif sama antara Februari 2021 dan Februari 2022, masing-masing Rp 8,17 triliun dan Rp 8,07 triliun. Kemudian realisasi belanja barang modal Rp 1,33 lebih rendah dari tahun lalu Rp 1,63 triliun, dan barang lainnya Rp 4,88 triliun lebih rendah dari tahun lalu Rp 6,33 triliun.

ADVERTISEMENT

"Untuk daerah malah mengalami kontraksi. Ini tentu perlu untuk kita akselerasikan supaya momentum pemulihan ekonomi jangan kemudian melemah karena faktor dari sisi APBN dan APBD yang seharusnya bisa mendukung melalui belanjanya," paparnya.

Di saat belanja APBD terkontraksi, simpanan dana pemerintah daerah di bank justru meningkat. Dana pemda di bank mengalami kenaikan per Februari mencapai Rp 183,32 triliun. Sementara periode Februari tahun lalu hanya Rp 163,95 triliun.

"Jadi naik Rp 20 triliun. Tahun sebelumnya 2020 Rp 165 triliun. Tahun 2019 waktu normal belum ada pandemi Rp 176 triliun. Jadi ini adalah record tertinggi dalam 4 tahun terakhir dari dana pemda yang ada di bank," ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan bahwa nominal saldo tertinggi berada di wilayah Jawa Timur, sedangkan yang terendah berada di wilayah Sulawesi Barat.

"Kalau kita lihat Jawa Timur adalah yang paling tinggi kenaikannya yaitu dengan jumlah simpanan di bank Rp 24,4 triliun. Sulawesi Barat dalam hal ini adalah yang paling rendah yaitu memiliki Rp 1,06 triliun di perbankan," tambahnya.

(toy/dna)

Hide Ads