Bank AS Tetap Dapat Cuan Meski Sudah Cabut dari Rusia, Kok Bisa?

Bank AS Tetap Dapat Cuan Meski Sudah Cabut dari Rusia, Kok Bisa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 11 Apr 2022 10:07 WIB
JPMorgan Chase
JPMorgan/Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Bank-bank Amerika Serikat (AS) telah hengkang dari Rusia. Namun, bank tetap mendapatkan uang meski di tengah invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Kenapa begitu?

Mengutip dari CNN, Senin (11/4/2022), utang atau obligasi pemerintah Rusia yang diperdagangkan menjadi pintu keuntungan bagi bank AS.

Adapun harga obligasi yang diperdagangkan ini sangat murah. Meski harganya murah, volume perdagangan utang perusahaan Rusia telah meningkat ke level tertinggi dua tahun sejak invasi Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data dari situs MarketAxess menunjukkan bahwa obligasi Rusia diperdagangkan pada volume US$ 7 miliar antara 24 Februari hingga 7 April. Naik dari US$ 5 miliar pada periode yang sama pada 2021 atau naik 35%

Lembaga keuangan AS seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs memfasilitasi perdagangan ini. Lembaga keuangan itu menghubungkan klien yang ingin keluar dari posisi mereka dengan dana lindung nilai yang memiliki toleransi risiko lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

"Ini Wall Street. Tidak mengejutkan saya bahwa mereka melihat semacam celah yang bisa mereka manfaatkan untuk menghasilkan uang," kata Kathy Jones, kepala strategi pendapatan tetap di Schwab Center for Financial Research.

Perwakilan JPMorgan mengatakan mereka bertindak sebagai perantara, hanya ingin membantu klien. Menurutnya, hal yang dilakukan ini tidak melanggar sanksi atau menguntungkan Rusia.

"Sebagai pembuat pasar, kami telah membantu klien mengurangi risiko mereka dan mengelola eksposur mereka ke Rusia di pasar sekunder. Tidak ada perdagangan yang melanggar sanksi atau menguntungkan Rusia," kata seorang juru bicara.

Namun perlu diingat, meski perdagangan obligasi Rusia ini legal, harganya tergantung kabar invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi lebih lanjut lainnya.

(ara/ara)

Hide Ads