Bank DKI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar pada kuartal I tahun 2022. Pertumbuhan laba ini seiring dengan berjalannya pemulihan ekonomi.
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto mengatakan, perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,5%, dari sebelumnya sebesar Rp 629 miliar pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp 713 miliar pada kuartal I 2022.
"Fee Based Income Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 19,6%, dari semula di kuartal I 2021 sebesar Rp 97 miliar menjadi sebesar Rp 116 miliar," kata Romy dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Romy juga menambahkan, Bank DKI mencatatkan penyaluran kredit sebesar 13,70% dari Rp 33,6 triliun per Maret 2021 menjadi Rp 38,3 triliun pada Maret 2022. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh penyaluran kredit pada sektor UMK yang meningkat sebesar 26,1% dari Rp 1,40 triliun pada Kuartal I 2021 menjadi Rp 1,77 triliun pada Kuartal I 2022.
Romy mengatakan, ke depan, Bank DKI bakal menggenjot Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya melalui penyaluran kredit dan pembiayaan kepada pedagang UMKM JakPreneur dan pedagang BUMD Pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Food Station, Dharma Jaya.
"Mulai tahun 2022, Bank DKI juga dipercaya untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 1 triliun kepada pelaku UMKM," ujarnya.
Dia merinci, untuk segmen konsumer, pada kuartal I 2022 juga mengalami pertumbuhan secara year on year sebesar 12,8%, dari semula tercatat sebesar Rp 13,56 triliun pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp 15,3 triliun. Selanjutnya untuk segmen komersial pada kuartal I 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 19,6%, dari semula tercatat sebesar Rp 12,08 triliun pada kuartal I 2022 menjadi sebesar 14,45 triliun.
Sedangkan untuk segmen Syariah, juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,5%, dari semula tercatat sebesar Rp5,94 triliun pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp6,32 triliun pada kuartal I 2022. "Pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut ditopang oleh peningkatan kapabilitas SDM di bidang kredit serta penyederhanaan proses bisnis melalui digitalisasi", ucap Romy.
"Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik dimana pada kuartal I 2022, Rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,05%, membaik dibanding periode sebelumnya sebesar 3,19%," tambahnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 34,32% menjadi Rp57,74 triliun pada Kuartal I 2022 dari Rp42,98 triliun pada Kuartal I 2021, sehingga mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7% menjadi Rp71,13 triliun.
(zlf/zlf)