Nasabah BRI yang Viral Robek Buku Tabungan Minta Maaf

Nasabah BRI yang Viral Robek Buku Tabungan Minta Maaf

Erika Dyah - detikFinance
Minggu, 26 Jun 2022 15:10 WIB
Video seorang pria merobek buku tabungan BRI viral di sosial media. Aksi tersebut dilakukan karena merasa saldonya terus berkurang.
Foto: Media Sosial
Jakarta -

Video nasabah BRI merobek buku tabungan viral di media sosial. Usai videonya viral di TikTok, nasabah dengan nama akun @anjaycol4 pun akhirnya minta maaf lewat video klarifikasi di media sosial dan mengakui kecerobohannya.

"Sebenarnya saya pribadi mau minta maaf kepada para warganet yang telah semua kesal terhadap video saya. Saya telah khilaf, ceroboh, dan tidak mencari tahu dulu apa penyebabnya tentang berkurangnya rekening saya," ungkapnya dikutip dari akun TikTok @anjaycol4.

Diketahui, nasabah tersebut merobek buku tabungan karena kesal saldonya terus berkurang. Ia mengaku kaget videonya viral di berbagai media mainstream karena mengira video tersebut hanya beredar di TikTok saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berita saya sudah masuk media, saya berpikir berita itu hanya di sekitaran TikTok. Tapi saya cek di browser muka saya terpampang di (banyak) media. Sekali lagi saya minta maaf kepada pihak bank," ujarnya.

Nasabah tersebut menjelaskan kecerobohan dirinya membuat ia mengambil kesimpulan terlalu cepat dan tidak berpikir dulu 2 hingga 10 kali sebelum melakukan aksi robek buku tabungan.

ADVERTISEMENT

"Saya begitu melakukan tindakan tanpa adanya berpikir, sehingga video saya sebarkan menyebabkan para netizen atau penonton kesal. Oleh karena itu saya minta maaf atas perbuatan saya yang tidak ada attitude kepada BRI Bandar Lampung Tanjung Karang," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan akan tetap meminta maaf kepada pihak bank. Ia menambahkan pada Senin nanti akan mendatangi Kantor BRI Tanjung Karang untuk mengklarifikasi video dan meminta maaf secara langsung.

Penjelasan pihak BRI, klik halaman selanjutnya >>>

Sementara itu, pada Sabtu (25/6) Pemimpin Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Tanjung Karang, Anton Purnomo telah lebih dulu menjelaskan pihaknya sudah menindaklanjuti dan melakukan penelusuran atas hal tersebut.

"Berkurangnya saldo yang bersangkutan dikarenakan adanya biaya administrasi dan biaya transaksi selama periode jangka waktu tiga tahun, antara 2019 hingga 2022," jelas Anton.

Menurutnya, adanya biaya administrasi dan biaya transaksi tersebut merupakan hal yang normal. Terlebih, BRI telah menginformasikan kepada yang bersangkutan ketika melakukan pembukaan rekening dan yang bersangkutan telah bersedia (telah menandatangani) atas biaya biaya yang muncul atas setiap pembebanan biaya yang muncul terkait transaksi maupun administrasi.

Anton menambahkan BRI berkomitmen untuk memberikan layanan perbankan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Dengan memegang teguh prinsip-prinsip transparansi dan Good Corporate Governance," pungkasnya.


Hide Ads