Transaksi Digital Naik Terus, Kantor Bank Mulai Ditinggalkan?

Transaksi Digital Naik Terus, Kantor Bank Mulai Ditinggalkan?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 10:13 WIB
Transaksi digital
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Digitalisasi menjadi kunci untuk pemulihan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengungkapkan pandemi COVID-19 merupakan momentum tepat untuk mengadopsi teknologi digital.

Perbankan saat ini memang sedang memaksimalkan layanan digital agar transaksi masyarakat makin mudah dan efisien. Sehingga, masyarakat tak perlu datang lagi ke kantor cabang untuk bertransaksi seperti mengirim uang, membayar listrik sampai membuka rekening.

Dia menyebutkan di masa pandemi ini terjadi peningkatan transaksi digital secara signifikan. Mulai dari digital banking, transaksi e-commerce dan emoney.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembayaran digital saat ini berada dalam tren yang terus meningkat," kata dia dalam acara Fekdi, Rabu (13/7/2022).

Aida menyebutkan dengan digitalisasi ini semua orang dari berbagai kalangan bisa terlayani. Pada 2025, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) memiliki visi untuk terus menggenjot sistem pembayaran di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Per Mei 2022 pengguna QRIS tercatat 20,6 juta pengguna. Lalu BI Fast saat ini terdiri dari 52 member. Untuk BI Fast ini ke depan ditargetkan bisa berekspansi untuk pembayaran lintas negara.

Nilai transaksi BI Fast terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. Aida menjelaskan digitalisasi ini diharapkan bisa meningkatkan inklusi keuangan dan aktivitas ekonomi yang stabil.

BI Fast dan QRIS ini adalah layanan yang bisa digunakan oleh nasabah bank dalam aplikasi mobile banking atau internt banking.

"Kemudian digitalisasi ini juga diharapkan bisa mengurangi ketimpangan yang ada di masyarakat. Sinergi dan kolaborasi antara regulator dan industri ini bisa mempercepat perkembangan ekonomi digital dan ekosistem keuangan.




(kil/zlf)

Hide Ads