Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga acuan BI 7 days repo rate di level 3,5%. Ini merupakan ke-17 kalinya BI menahan suku bunga acuan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, BI masih menahan suku bunga acuan karena menimbang proyeksi inflasi, khususnya inflasi inti dan pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi inti adalah inflasi yang mencerminkan antara keseimbangan permintaan dan penawaran dalam ekonomi nasional. Inflasi inti 2,63% menunjukkan meskipun permintaan di dalam negeri itu meningkat tapi masih terpenuhi dengan kapasitas produksi nasional," katanya dalam konferensi pers, Kamis (21/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memperkirakan, inflasi inti akan terus terjaga di antara 2% hingga 4%.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pihaknya melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Namun, ke depan kinerja ekspor akan dipengaruhi perlambatan ekonomi global.
Kemudian, kenaikan harga pangan dan energi yang tidak disubsidi akan berpengaruh pada kecepatan konsumsi swasta.
"Oleh karena itu kami masih melihat pertumbuhan ekonomi kisarannya 4,5% sampai 5,3% tapi tentu saja akan lebih rendah dari titik tengahnya 4,9%," ujarnya.
"Pertimbangan-pertimbangan inflasi inti yang masih dalam sasaran dan risiko perlambatan itu tentu saja mempengaruhi kenapa kami masih mempertahankan BI rate," katanya.
(acd/das)