Bergulir Sejak Lama, Wacana Potong Angka Nol Rupiah Belum Juga Kesampaian

ADVERTISEMENT

Bergulir Sejak Lama, Wacana Potong Angka Nol Rupiah Belum Juga Kesampaian

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 26 Agu 2022 13:42 WIB
redenominasi
Foto: Redenominasi (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Isu penyederhanaan nilai rupiah atau redenominasi kembali bergulir. Hal ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) merilis uang baru rupiah tahun emisi (TE) 2022.

Uang baru yang dirilis BI memiliki teknologi dan warna bervariasi. Jika diterawang, akan terlihat jumlah pecahan tanpa tiga angka nol di belakangnya.

Sempat bikin heboh, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menampik isu tersebut. Menurutnya tidak ada kaitan uang baru dengan wacana redenominasi.

Sebenarnya wacana redenominasi rupiah sudah bergulir sejak lama lama. Berdasarkan catatan detikcom, BI pernah menyatakan akan menyelesaikan studi redenominasi atau penyederhanaan nilai tukar rupiah pada akhir 2010. BI akan melanjutkannya dengan sosialisasi mulai awal tahun 2011.

Demikian disampaikan Darmin Nasution yang saat itu menjabat sebagai Pjs Gubernur Bank Indonesia.

"Studi itu paling lambat sampai akhir tahun, paling lambat kalau bisa lebih cepat. Setelah studi itu dalam rangka studi itu kita akan bicarakan dengan pemerintah dan DPR," jelas Darmin.

Darmin menegaskan, pada garis besarnya, studi soal redenominasi itu sudah selesai. Yang tersisa adalah pembahasan mengenai sistem informasi perbankan dan sosialisasinya.

Jika DPR menyetujui rencana redenominasi ini dan selanjutnya disepakati masuk dalam RUU Mata Uang, maka BI akan langsung melanjutkannya dengan sosialisasi. Rencananya, BI akan memanfaatkan kantor-kantornya di daerah untuk melakukan sosialisasi secara menyeluruh.

Setelah sosialisasi, BI akan melanjutkannya dengan transisi dengan mencetak uang baru dengan nominal yang lebih kecil. Proses pencetakan uangnya sendiri tidak berbeda dengan yang biasa dilakukan BI tiap tahun.

BI sendiri menargetkan redenominasi rupiah akan tuntas pada 2022. Mengacu pada pengalaman sejumlah negara, redenominasi diprediksi memakan waktu selama 10 tahun.

Namun, redenominasi tak kunjung terwujud hingga masa jabatan Darmin sebagai Gubernur BI habis pada tahun 2013. Wacana itu kembali terkubur.

Pada 2017 lalu, Agus Martowardojo yang kala itu menjabat sebagai Gubernur BI memberi angin segar. Di bawah kepemimpinannya, Bank Indonesia menargetkan redenominasi bisa dilaksanakan pada tahun tersebut.

Lalu bagaimana nasib rencana redenominasi di era Agus Martowardojo? Lanjut ke halaman berikutnya.



Simak Video "Ini Penampakan Uang Kertas Terbaru, Tokoh Pahlawan Masih Sama"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT