Bank bjb mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi ekosistem perbankan nasional melalui Kelompok Usaha Bank (KUB). Dukungan tersebut diberikan sesuai dengan amanat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui PJOK No 12 tahun 20220 tentang Konsolidasi Bank Pembentukan KUB.
"Strategi Pemenuhan Modal Inti Minimum dan Peluang Konsolidasi Bank Pembangunan Daerah," kata Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keterangan tertulis, Jumat (14/10/2022).
Menurutnya, tantangan perbankan di masa mendatang tidak terlepas dari sejumlah faktor seperti volatilitas global, tensi geopolitik, dan perubahan struktural yang semakin lekat dengan layanan digital. Tantangan tersebut oleh OJK direspons melalui roadmap pengembangan perbankan di Indonesia 2020 sampai 2025.
"Salah satu dari roadmap itu adalah terkait penguatan aspek struktural untuk penguatan perbankan di Indonesia. Di dalamnya berisi tentang penguatan permodalan dan mengakselerasi konsolidasi kelompok usaha bank. Program tersebut pada intinya perlu adanya kolaborasi antar pihak agar perbankan Indonesia semakin kuat," jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya akan merespons roadmap tersebut melalui KUB dengan beberapa BPD di Indonesia seperti Bank Bengkulu dan Bang Sultra. Dukungan yang diberikan tidak hanya untuk permodalan saja, namun pihaknya akan melakukan kolaborasi layanan dengan BPD.
Menurutnya, KUB dan BPD penting dilakukan karena tantangan di masa mendatang semakin kompetitif. Sektor perbankan harus mampu memberikan layanan cepat dan mudah melalui digital. Serta Eksklusivitas digital perbankan tergantung dari seberapa kuat ekosistem digital yang dimiliki.
"Namun ini membutuhkan modal yang besar. Sedangkan layanan digital harus segera dilakukan, karena digitalisasi ini adalah sebuah keniscayaan atau mandatory yang harus dilakukan untuk menghadapi bisnis ke depan," jelasnya.
Ia menambahkan ada segudang keunggulan dari kehadiran bank digital, salah satunya mampu menjangkau nasabah lebih luas daripada konvensional. Serta mampu mengimbangi gaya hidup masyarakat yang saat ini banyak beralih ke lini digital.
"Keunggulan bank digital semakin besar ketika bank tergabung dalam sebuah ekosistem. Semakin besar dan lengkap ekosistem digital yang terkoneksi dengan bank digital, semakin unggul bank digital tersebut," katanya.
Adapun BPD Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk menjadi perbankan besar yang kuat secara nasional dan daerah. Sayangnya, potensi tersebut belum digarap secara maksimal. Saat ini, BPD cenderung masih berjalan sendiri-sendiri.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, menurutnya, ada enam langkah model kerja sama yang bisa diterapkan oleh BPD yakni manajemen risiko, bidang jaringan dan layanan, bidang kredit, bidang SDM, bidang teknologi informasi, dan bidang treasury.
"BPD juga selalu menunjukkan pertumbuhan positif. Total aset BPD mencapai Rp 907 triliun. DPK dan kredit juga terus tumbuh. Secara umum, BPD terus tumbuh yang artinya BPD memiliki peluang ke depan," tutupnya.
(fhs/hns)