Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus bersinergi mendorong peningkatan inklusi keuangan melalui penerapan digitalisasi dalam setiap transaksi keuangan guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya melalui kampanye penggunaan QRIS.
Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah pengguna sistem pembayaran digital QRIS terus bertambah dan semakin mendekati target 30 juta pengguna di 2022. Hingga saat ini jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 23 juta pengguna di mana 20,5 jutanya merupakan UMKM dan 90 persen di antaranya merupakan usaha kecil dan mikro.
Analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Khoirunisa Elkarima mengatakan ketika Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sudah mulai terdigitalisasi, maka layanan keuangan lainnya pun akan ikut berkembang. Banyak manfaat oleh pedagang dan pembeli saat mereka bertransaksi menggunakan QRIS. Diharapkan nantinya pasar tradisional lainnya di tangerang bisa segera mendigitalisasi sistem pembayarannya.
Bank Indonesia terus memperluas penggunaan QRIS sebagai fasilitas pembayaran digital yang mendorong interlinking antara bank dan penyedia teknologi keuangan lainnya.
Sementara itu, OJK juga terus mendorong akselerasi digitalisasi perbankan guna mempercepat transformasi digital di sektor perbankan yang sudah menjadi suatu keniscayaan. Kondisi demikian mengharuskan perbankan untuk menempatkan transformasi digital sebagai prioritas dan sebagai salah satu strategi dalam upaya peningkatan daya saing bank.
Pengawas Senior Kepala Pengawas Regional 1 OJK, Ahmad Husein mengatakan digitalisasi adalah keniscayaan di era digitalisasi. Kalau kita tidak beradaptasi dengan perkembangan zaman, sistem keuangan pembayaran kita akan tertinggal. "Nasabah sekarang tidak lagi ke bank, namun bisa buka rekening dr rumah. Melalui digitalisasi, BPR punya daya saing dengan berbagai lembaga keuangan lainnya. Bank Maju sebagai pelopor digitalisasi BPR di Regional 1," kata Ahmad.
Sebagai upaya untuk mendukung langkah yang dilakukan Bank Indonesia dan OJK, PT. BPR Magga Jaya Utama ("Bank Maju") meluncurkan layanan transaksi digital berbasis QRIS yaitu "QRIS Bank Maju" di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang, Banten pada Senin, 17 Oktober 2022. Dengan layanan QRIS Bank Maju ini, merchant nasabah Bank Maju khususnya yang memiliki usaha dapat memanfaatkan layanan pembayaran berbasiskan QRIS, serta untuk mengelola transaksi dan kebutuhan merchant nasabah secara efektif dan efisien.
Komisaris Bank Maju Johannes Setiadharma mengatakan dengan menggunakan transaksi berbasikan QRIS, tabungan dan operasional nasabah menjadi lebih aman dan efesien. Digitalisasi dengan QRIS, tidak perlu lagi menyimpan uang di brankas. Transaksi digital dapat menghindarkan pembeli dan penjual pasar dari perampokan.