Bank Indonesia (BI) memperpanjang relaksasi kebijakan loan to value (LTV) untuk properti dan uang muka kendaraan bermotor 0% hingga akhir tahun depan. Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers pekan lalu menyebutkan kebijakan ini diharapkan bisa mendorong penyaluran kredit perbankan.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Haru Koesmahargyo mengaku optimis pelonggaran aturan bisa menggenjot penyaluran kredit di sektor properti dan perumahan.
Dia mengungkapkan memang saat ini demand di perumahan cukup tinggi. Tapi banyak masyarakat yang tidak mampu untuk membayarkan uang muka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk perumahan permintaannya tinggi, tapi banyak yang tidak punya uang muka, lalu kemampuan mencicil masih rendah karena bunga masih tinggi," kata dia di Menara BTN, Kamis (27/10/2022).
Haru mengungkapkan dengan DP 0% ini diharapkan masyarakat akan semakin mudah untuk memiliki rumah. Apalagi BTN akan menggelar pameran bersama Perumnas dan akan diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Ada pameran dengan Perumnas namanya KPR Pemuda akan diresmikan Menteri BUMN. Jadi kita akan salurkan kredit dengan DP 0%," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, bank sentral melonggarkan kebijakan DP atau pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan).
Aturan ini berlaku bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu, untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor properti dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2023.
Selain itu BI juga mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar 0% (b) Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) pada kisaran 84 - 94% serta (c) rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 6% dengan fleksibilitas repo sebesar 6%, dan rasio PLM Syariah sebesar 4,5% dengan fleksibilitas repo sebesar 4,5%.
(kil/zlf)