BI Fast Cuma Rp 2.500, Kok Masih Ada Bank Biaya Transfernya Rp 6.500?

BI Fast Cuma Rp 2.500, Kok Masih Ada Bank Biaya Transfernya Rp 6.500?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 28 Nov 2022 12:01 WIB
Telkomsel memperkenalkan aplikasi mobile banking (mBanking) teranyarnya. Keunggulan adalah dengan banyaknya bank yang sudah terintegrasi di dalam satu aplikasi itu.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat ada 29 bank yang bergabung menjadi peserta BI-Fast. Ini artinya ada 106 bank yang sudah terdaftar BI-Fast dan menjadikan biaya transfer antar bank menjadi lebih murah yaitu Rp 2.500 per transaksi.

Jika bank masih memberlakukan biaya transfer Rp 6.500, apakah bisa dilaporkan ke BI?

Menanggapi hal tersebut Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan saat ini dalam melakukan transfer antar bank, nasabah bisa memilih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa pilihan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah," kata dia kepada detikcom, Senin (28/11/2022).

Filianingsih menjelaskan, untuk pilihan transfer antara lain SKNBI dengan tarif maksimal Rp 2.900 per transaksi. Online transfer Rp 6.500 per sekali kirim.

ADVERTISEMENT

Lalu ada BI Fast maksimal biaya Rp 2.500 per satu kali kirim. Ada juga RTGS untuk masyarakat yang ingin mengirim uang dalam jumlah besar.

"Jadi masyarakat bisa memilih akan memakai yang mana sesuai dengan kebutuhannya dan bisa memilih di aplikasi bank yang bersangkutan. Hal ini karena BI menyediakan berbagai opsi sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar dia.

Sekadar informasi, total bank yang menjadi peserta BI-Fast kini 106 bank atau 87% dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

Pada batch kelima ini, tergabung sebagai peserta antara lain 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional, syariah maupun Unit Usaha Syariah.

Bergabungnya 12 BPD tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat terutama di setiap daerah untuk memanfaatkan layanan BI-FAST. Selain itu, guna mengefisienkan penyediaan infrastruktur, 16 dari 29 Bank Peserta batch kelima memanfaatkan infrastrukturmultitenancy (multi banks one connector).




(kil/ang)

Hide Ads