Catat! Gubernur BI Jamin Tak Ada Kenaikan Suku Bunga Agresif

ADVERTISEMENT

Catat! Gubernur BI Jamin Tak Ada Kenaikan Suku Bunga Agresif

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 21 Des 2022 14:05 WIB
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan lagi suku bunga acuannya. Kini BI 7 Days Repo Rate turun jadi 5,5%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan pihaknya tidak akan menaikkan bunga acuan secara agresif. Dalam hal ini, ia menyoroti langkah yang diambil bank sentral Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya di dunia.

Salah satu alasan yang melatarbelakangi pemikirannya ini adalah kondisi inflasi inti Indonesia yang diprediksi terus turun. Bahkan, pada semester I-2013 ia memprediksi inflasi di bawah 4%.

"Dengan adanya subsidi dari bu menteri, tentu saja tekanan inflasi terjaga, sehingga kami tidak harus menaikkan suku bunga, respons suku bunga menjadi berlebihan, agresif seperti Amerika atau negara lain," kata Perry dalam acara Outlook Economic 2023, di Ballroom Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Perry memprediksi bank sentral AS, The Fed masih akan menaikkan suku bunga sampai triwulan I-2023. Saat ini suku bunga AS berada pada posisi 4,25-4,5%, tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

Perry mengatakan, pihaknya terus melakukan sinergi ekonomi nasional, terutama dalam bentuk koordinasi fiskal dan moneter. Beberapa di antaranya dengan melakukan transformasi sektor keuangan dalam bentuk digitalisasi, serta ekonomi keuangan hijau.

"Kami akan secara terukur, itu yang kami terus pastikan, inflasi inti kembali di bawah 4% di semester I, as early as possible. Kami terus akan tetap menjaga nilai tukar rupiah, pada masa turbulensinya kami lakukan intervensi, kami stabilisasikan, tapi ke depan tahun depan dengan turbulensi yang agak mereda, kami yakin rupiah akan menguat ke fundamentalnya," katanya.

Upaya menekan inflasi pun dapat terus terdorong dengan berbagai stimulus yang diberikan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Sejalan dengan hal ini pula, Perry memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di bawah 4% pada semester II-2023.

"Semester II inflasinya IHK akan di bawah 4%, akhir tahun depan inflasi kita perkirakan ada di sekitar 3%, IHK ya. Kalau core Indonesia sudah di bawah 4% di semester I karena ada dampak base, tapi kalau IHK itu sekitar 3%," ucap Perry.

Lihat juga video 'Polri Serahkan Tersangka Kasus Korupsi Kredit BPD Jateng ke Kejagung':

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT