PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) alokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 36,5 triliun di 2023. Dana tersebut dialokasikan untuk menggenjot sektor produksi UMKM agar bisa masuk ke ranah global.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan pihaknya bakal mendorong ekosistem UMKM Go Global dengan melakukan penyaluran kredit secara klaster. Menurutnya, strategi ini tergolong efektif untuk mendorong percepatan penyaluran KUR yang berkualitas sejak 2017.
"Hingga akhir 2022 kemarin, strategi klaster masih secara konsisten dilakukan BNI dan hasilnya penyaluran yang masif dan berkualitas. Tahun ini, KUR akan tetap kami dorong untuk dapat terus membantu UMKM naik kelas sekaligus mendorong Go Global," kata Okki dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).
Saat ini, pihaknya sedang fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan taksi alat dan mesin pertanian (alsintan), perkebunan, perikanan, pasar, ekonomi kreatif, hingga kerajinan.
Ia menambahkan penyaluran KUR secara klaster di BNI mayoritas berada di sektor produksi utamanya pertanian sebagai wujud mendorong ketahanan pangan nasional. Pihaknya juga fokus dalam menggarap delapan klaster unggulan pertanian sesuai arahan kementerian BUMN. BNI juga telah menginisiasi penyaluran digitalisasi ekosistem KUR secara klaster.
Menurutnya, hal itu membuat BNI lebih mudah melakukan akuisisi potensi bisnis dalam suatu klaster yang bukan hanya kredit namun juga Dana Pihak Ketiga (DPK), transaksi, dan sebagainya. Ia menyebutkan porsi penyaluran secara klaster BNI meningkat dengan kualitas yang terjaga dari tahun ke tahun.
"Ke depan kami harapkan nilai baki kredit, dana masyarakat, hingga transaksi tersebut terus meningkat, sehingga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat dan mendukung klaster-klaster bisnis UMKM," tutupnya.
(fhs/ega)