Tanggapan Bankir
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai jika pernyataan Sri Mulyani adalah candaan.
"Bunga naik, risiko juga naik dan juga kalau funding cost naik baru kita naikkan bunga," ujar Jahja kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menjelaskan saat suku bunga tinggi justru biaya bunga yang dibayarkan juga lebih tinggi. Jika bank menggeber kenaikan bunga kredit, maka akan membahayakan pendapatan bank itu sendiri.
"Bank itu akan melebarkan net interest margin (NIM) saat bunga turun bukan saat bunga tinggi. Saat bunga DPK naik, bank juga menaikkan bunga kredit untuk menjaga NIM," jelas dia.
(aid/ara)