Fakta-fakta Sri Mulyani Sebut Bankir Menari di Atas Penderitaan Orang Lain

Fakta-fakta Sri Mulyani Sebut Bankir Menari di Atas Penderitaan Orang Lain

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 10 Jan 2023 08:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi nara sumber dalam #DemiIndonesia. Sri Mulyani bicara tentang keuangan Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Para bankir disebut senang dengan tingginya suku bunga. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di acara CEO Banking Forum.

Bahkan Sri Mulyani juga lontarkan sindiran bahwa bankir bersenang-senang di atas penderitaan orang lain ketika suku bunga acuan naik.

"Kalau bicara tentang interest rate naik itu Anda sebetulnya malah menari-nari di atas penderitaan semua orang. Saya beda sekali kalau bicara tentang kenaikan suku bunga, Anda kayaknya wajahnya malah lebih bahagia gitu," kata Sri Mulyani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bankir dan pengamat menanggapi pernyataan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. Berikut fakta-faktanya:

Bankir Respons Sri Mulyani

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai jika pernyataan Sri Mulyani adalah candaan.

ADVERTISEMENT

"Bunga naik, risiko juga naik dan juga kalau funding cost naik baru kita naikkan bunga," ujar dia kepada detikcom.

Penentuan Bunga

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengungkapkan jika sebenarnya bank akan meraup keuntungan yang tinggi ketika suku bunga lebih rendah.

Jadi ketika bunga naik maka keuntungan akan lebih kecil, karena biaya bunga yang dibayarkan juga lebih tinggi. "Justru bank itu melebarkan net interest margin (NIM) saat bunga turun, bukan saat bunga tinggi," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (9/1/2023).

Piter menyebutkan, pernyataan Menteri Keuangan tidak sepenuhnya tepat. Pasalnya, di perbankan suku bunga acuan akan mempengaruhi suku bunga simpanan atau deposito.

Setelah itu membutuhkan jeda waktu 2 kuartal untuk mempengaruhi penyesuaian suku bunga kredit.

"Setelah bunga deposito naik, maka suku bunga kredit juga akan naik. Tapi bank juga tentu menghitung berapa yang harus naik. Kan tidak serta merta naik 50% juga kan ada hitungannya," ujar dia.

Bunga Kredit 5 Bank Besar

Berikut daftarnya dikutip dari website resmi bank:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mematok bunga kredit korporasi sebesar 7,95%, kredit ritel 8,2%, kredit konsumsi KPR 7,2% dan kredit konsumsi non KPR 5,69%.
  • PT Bank Mandiri Tbk memberikan bunga kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,25%, kredit mikro 11,25%, kredit konsumsi KPR 7,25% dan kredit konsumsi non KPR 8,75%.
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memberikan bunga kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,25%, kredit konsumsi KPR 7,25% dan kredit konsumsi non KPR 8,75%.
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mematok bunga kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,25%, kredit mikro 14%, kredit konsumsi KPR 7,25% dan kredit konsumsi non KPR 8,75%.
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memasang bunga kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,25%, kredit konsumsi KPR 7,25% dan kredit konsumsi non KPR 8,75%

Lihat juga Video 'Sri Mulyani Pede RI Tak Masuk Jurang Resesi Tahun Ini, Apa Alasannya?':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads