PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan prosesi pembobolan rekening salah satu nasabahnya di Surabaya. Salah satu fakta yang diungkapkan bahwa Setu si Tukang Becak membawa sederet dokumen asli.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan dalam proses penarikan dana rekening tersebut sebenarnya sudah dilakukan verifikasi, salah satunya dengan meminta PIN ATM nasabah. Setu juga ternyata membawa KTP, kartu ATM hingga buku tabungan asli.
"Dan penarikan dana (dengan) KTP asli, buku tabungan asli dan ATM. Kami imbau agar data-data tersebut atau data CVV, CVC tidak dibagikan ke siapapun," ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (26/1/2023).
Sebelumnya diberitakan dari detikJatim Thoha sebagai otak pembobolan rekening BCA itu diketahui telah merencanakan hal ini sejak berhasil memancing Muin Zachry pemilik rekening yang dibobol agar menyebutkan nominal saldo miliknya. Dia juga menghasut Muin untuk membuka M-Banking agar bisa mengintip nomor PIN.
Selanjutnya, dia memastikan prosedur standar yang dijalankan bank ketika seseorang hendak menarik uang dalam jumlah besar dan ternyata syaratnya cukup mudah. Ia tanyakan langsung ke teller yang dikunjungi. Ternyata cukup membawa buku tabungan, kartu ATM, dan KTP.
Hingga akhirnya terbersit dalam benaknya untuk mencari orang yang berperawakan mirip dengan pemilik rekening. Maka ia temukan Setu, seorang tukang becak yang kebetulan melintas di hadapannya setelah dirinya menggali informasi di bank.
Maka skenario kejahatan itu semakin lengkap. Dia telah memiliki pemeran utama. Tinggal memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk pencairan uang, yang ternyata juga dengan mudah dia dapatkan ketika Muin bapak kosnya sedang Salat Jumat.
Lihat juga video '3 Pegawai Pengisi Uang Curi Duit Sejumlah ATM, Nilainya Hampir Rp 2 M':