Bos Goldman Sachs, David Solomon harus terima gajinya dipangkas hingga 30% karena kinerja perusahaan buruk. Jadi kompensasi tahunan yang diterima 'hanya' US$ 25 juta atau Rp 374,17 miliar (kurs Rp 14.967) pada 2022.
Gaji Solomon sebesar US$ 2 juta sebenarnya tidak berubah. Hanya saja performa perusahaan yang buruk membuat kompensasi variabel tahunan yang dibayarkan dalam campuran unit saham terbatas menjadi turun dari US$ 35 juta pada 2021.
Gaji Solomon dipotong berdasarkan penilaian kinerja tahunan perusahaan yang menunjukkan laba 2022 lebih lemah dibandingkan tahun sebelumnya. Saham Goldman Sachs juga turun lebih dari 10% pada tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski penurunan saham yang dialami tidak sebesar saingannya seperti Morgan Stanley (MS), JPMorgan Chase (JPM), dan Bank of America (BAC), Goldman Sachs tetap saja sedang masuk masa-masa sulit.
"Perusahaan menghadapi latar belakang ekonomi yang menantang," kata Solomon dikutip dari CNN, Senin (31/1/2023).
Pendapatan salah satu bank raksasa AS tersebut turun 16% pada kuartal IV-2022 dan penurunan laba hingga 66% awal bulan ini. Perusahaan sulit mencoba di luar bisnis perbankan investasi dan fokus pada konsumen yang telah merugi.
Di lain sisi, Goldman Sachs juga diterjang badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Bloomberg melaporkan pada awal 2023 bahwa perusahaan itu memangkas sekitar 3.200 karyawan.
(aid/ara)