Dana investasi Sovereign Wealth Fund (SWF) atau pengelola dana abadi milik Norwegia mencatatkan kerugian hingga 1,64 triliun kroner Norwegia atau sekitar Rp 2.464 triliun (kurs Rp 1.502/kroner) sepanjang 2022. Hal ini dikarenakan kondisi pasar yang 'sangat tidak biasa'.
SWF terbesar di dunia ini sempat mengalami pengembalian negatif 14,1% pada tahun lalu. "Pasar dipengaruhi oleh perang di Eropa, inflasi tinggi, dan kenaikan suku bunga. Ini berdampak negatif pada pasar ekuitas dan pasar obligasi pada saat yang sama, yang sangat tidak biasa," ungkap CEO Norges Bank Investment Management Nicolai Tangen, dikutip CNBC, Rabu (1/2/2023).
"Semua sektor di pasar ekuitas memiliki pengembalian yang negatif, kecuali energi," kata Tangen.
Sebagai informasi, kerugian terbesar yang pernah terjadi sebelumnya yaitu 633 miliar kroner yang terjadi pada tahun 2008 akibat krisis keuangan global.
SWF Norwegia diklaim sebagai yang terbesar karena mengelola dana hingga US$ 1,3 triliun. Cadangan minyak dan gas Laut Utara yang luas di Norwegia adalah sumber kekayaan dana tersebut.
SWF Norwegia telah didirikan sejak tahun 1990-an untuk menginvestasikan pendapatan surplus sektor minyak dan gas Norwegia. Hingga saat ini, dana tersebut telah berinvestasi di lebih dari 9.300 perusahaan di 70 negara yang ada di dunia.
Lihat juga Video: Bawa Misi Edukasi, Kapal Klasik Norwegia Keliling Dunia Selama 20 Bulan