Mata uang lira Turki turun ke rekor terendah dan pasar saham juga ikut anjlok 1,35% pada Senin (6/2) kemarin. Anjloknya lira dan pasar saham ini terjadi usai gempa Turki melanda. Gempa Turki ini bikin mata uang lira dan pasar saham ikut tiarap!
Dilansir dari Reuters, Selasa (7/2/2023), nilai lira merosot ke 18,85 per dolar AS pada awal perdagangan. Benchmark ekuitas utama Turki juga turun 4,6% dengan bank jatuh lebih dari 5%.
Analis FX senior di In Touch Capital Markets, Piotr Matys, mengatakan gempa Turki telah menambah kekhawatiran investor menjelang pemilihan yang akan diadakan Turki pada bulan Mei. Lebih dari 2.600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka saat gempa Turki melanda.
Borsa Istanbul mengumumkan untuk sementara menghentikan transaksi saham beberapa perusahaan di zona gempa dan akan dilanjutkan pada kemudian hari. Selain gempa yang jadi sentimen negatif, Turki saat ini juga terkena imbas ketegangan geopolitik antara AS dan Rusia yang meningkat.
Hal itu menambah tekanan pada pasar Turki setelah Washington memperingatkan Ankara tentang ekspor bahan kimia, microchip, dan produk lain ke Rusia yang dapat digunakan dalam upaya perang Moskow di Ukraina.
Analis FX, Tata Ghose menyebut data inflasi Turki baru-baru ini juga menimbulkan kekhawatiran. "CPI IHK Turki minggu lalu ternyata agak mengejutkan, memicu kembali volatilitas dalam USD-TRY yang seharusnya tidak ada dalam beberapa bulan terakhir," ungkap Ghose terkait sentimen lain di luar gempa Turki.
Simak juga Video: Amerika Berduka Atas Gempa Turki, Pastikan Kirim Bantuan