Fenomena investasi bodong meresahkan dan merugikan masyarakat. Korbannya bisa ditipu jutaan, puluhan juta, bahkan lebih dari itu.
Sayangnya menurut Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing, tidak semua korban penipuan atau korban investasi bodong mau melapor. Alasannya karena mereka malu.
"Nah yang terjadi juga banyak masyarakat kita nggak lapor, karena takut dibilang pintar-pintar dibodohi, malu," katanya dalam acara dPreneur Kelas Investasi Powered by OJK dan BRI di Auditorium FEM IPB, Bogor, Selasa (28/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, korban penipuan paket umrah murah. Tongam menyebut banyak korban penipuan umrah enggan melapor karena malu.
"Umroh banyak sekali, korban umrah tidak lapor karena malu. Karena mikirnya ditipu juga ibadah," candanya.
Dalam kesempatan itu, Tongam menyebut OJK menerima laporan terkait pinjaman online (pinjol) mencapai 800 dalam satu bulan. Jumlah ini menunjukkan banyaknya orang yang terjerat pinjol.
Tongam menambahkan, banyak masyarakat yang sebenarnya tahu dengan modus investasi bodong. Namun mereka menganggap peserta pertama akan diuntungkan sehingga melanjutkannya, tetapi ia menyebut praktik seperti ini ujungnya tetap merugikan.
Ia pun mengimbau masyarakat yang dirugikan oleh investasi ilegal segera melapor ke OJK. Bahkan masyarakat yang sudah diuntungkan pun disarankan tetap melapor ke OJK.
![]() |
(ara/ara)