BNI Bagi Panduan dan Insight Berinvestasi Lewat Gelaran Market Look

ADVERTISEMENT

BNI Bagi Panduan dan Insight Berinvestasi Lewat Gelaran Market Look

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Sabtu, 11 Mar 2023 10:14 WIB
BNI
Foto: BNI
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bersama CNBC Indonesia mengadakan BNI Emerald Market Outlook 'Optimizing Financial Opportunities as Epicentrum of Growth'. Dalam acara ini hadir sejumlah narasumber yang memberikan insight investasi bagi nasabah. Sekaligus panduan untuk investor agar dapat mengoptimalkan peluang di periode pemulihan ekonomi nasional.

Para pembicara tersebut antara lain Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI Febrio Nathan Kacaribu, Direktur Ashmore Asset Management Indonesia Steven Satya Yudha, Eko Priyono Pratomo (Komisaris Utama BNI Asset Management), dan Ekonom Senior INDEF Aviliani.

"Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen kami kepada Nasabah BNI Emerald untuk memberikan update dan insight mengenai kondisi pasar keuangan dan investasi, baik secara global maupun domestik," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/3/2023).

Menurutnya tahun 2022 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar keuangan dan investasi global maupun domestik. Kebijakan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral di berbagai negara, termasuk Indonesia, serta tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan ketidakpastian di pasar saham, kenaikan yield obligasi, serta melemahnya berbagai nilai tukar terhadap US Dollar.

Ditambah lagi dengan kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan gangguan pasokan energi dan pangan ke berbagai negara.

"Kondisi ketidakpastian ini masih mungkin akan terjadi di tahun 2023 dan dapat berdampak pada Indonesia, meskipun arah kondisinya sudah lebih dapat diprediksi," tuturnya.

Kendati demikian, Royke menyebut Indonesia mencatatkan parameter ekonomi yang baik di tahun 2022. Tercatat ekonomi dalam PDB tumbuh 5,31% secara YoY, neraca perdagangan konsisten surplus dalam 33 bulan dengan nilai sebesar US$ 3,8 miliar pada Januari 2023, dan cadangan devisa sebesar US$ 139,4 miliar yang terbilang cukup tinggi.

"Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia terus berkembang meskipun dihadapkan dengan kondisi global yang tidak menentu," terangnya.

Dalam kondisi ini, kata dia, pihaknya akan berupaya memberikan pendampingan yang tepat bagi para nasabah dalam berinvestasi.

"Melalui BNI Emerald Market Outlook, kami ingin membagikan informasi yang berguna bagi investor agar mereka dapat mengoptimalkan peluang keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata Royke.

Ia berharap acara ini dapat memberikan manfaat bagi para Nasabah BNI Emerald dalam mengoptimalkan peluang finansial untuk mengelola dan mengembangkan aset dan kekayaannya secara optimal, dan senantiasa memilih BNI sebagai partner aktivitas perbankan dan investasi nasabah.

Selain itu, BNI Emerald Market Outlook diharapkan juga bisa memberikan informasi yang berguna bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi.

(fhs/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT