Bank Sentral Swiss 'Bekingi' Credit Suisse, Beri Pinjaman Rp 826 T

ADVERTISEMENT

Bank Sentral Swiss 'Bekingi' Credit Suisse, Beri Pinjaman Rp 826 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2023 09:33 WIB
Credit Suisse Pangkas Karyawan
Foto: Reuters
Jakarta -

Bank Sentral Swiss National Bank (SNB) menyatakan akan memberikan dukungan kepada Credit Suisse yang mengalami masalah keuangan. Dukungan yang akan diberikan bentuknya dalam pinjaman keuangan.

Dilansir dari CNN, Kamis (16/3/2023), Credit Suisse diperkirakan akan meminjam hingga US$ 53,7 miliar atau sekitar Rp 826,9 triliun (dalam kurs Rp 15.400) dari SNB.

"Likuiditas tambahan ini akan mendukung bisnis inti dan klien Credit Suisse karena Credit Suisse mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menciptakan bank yang lebih sederhana dan fokus yang dibangun berdasarkan kebutuhan klien," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan.

Selain pinjaman dari bank sentral, Credit Suisse juga mengatakan akan membeli kembali miliaran dolar dari utangnya sendiri untuk mengelola kewajiban dan biaya pembayaran bunga. Penawaran tersebut mencakup $2,5 miliar atau sekitar Rp 38,5 triliun obligasi mata uang Dolar AS dan US$ 529 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun obligasi dalam mata uang Euro.

Sebelumnya, dalam pernyataan bersama dengan regulator pasar keuangan Swiss FINMA, Bank Nasional Swiss mengatakan Credit Suisse memenuhi persyaratan modal dan likuiditas yang ketat yang dikenakan pada bank-bank yang penting bagi sistem keuangan yang lebih luas.

"Jika perlu, SNB akan menyediakan likuiditas kepada CS," kata SNB dan FINMA.

Dalam beberapa waktu terakhir, investor Credit Suisse ramai-ramai melepas kepemilikan sahamnya. Membuat harga saham bank itu jatuh ke rekor terendah baru.

Ditambah lagi, Ketua Bank Nasional Saudi sebagai pemegang saham terbesar Credit Suisse mengatakan bahwa pihaknya tidak akan meningkatkan kepemilikannya di Credit Suisse.

Pernah menjadi pemain besar di Wall Street, Credit Suisse telah dilanda serangkaian kesalahan kelola perusahaan dan kegagalan kepatuhan selama beberapa tahun terakhir yang telah merusak reputasinya di mata klien dan investor.



Simak Video "Jual Pakaian Impor Bekas Dilarang, Solusinya Apa? "
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT