Silicon Valley Bank Resmi Dijual ke First Citizens

Silicon Valley Bank Resmi Dijual ke First Citizens

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 27 Mar 2023 12:40 WIB
SANTA CLARA, CA - MARCH 13: People queue up outside the headquarters of Silicon Valley Bank to withdraw their funds on March 13, 2023 in Santa Clara, California. (Photo by Liu Guanguan/China News Service/VCG via Getty Images)
Foto: Liu Guanguan/China News Service/VCG via Getty Images
Jakarta -

First Citizens Bancshares Inc. dikabarkan setuju membeli Silicon Valley Bank (SVB) yang disita oleh regulator menyusul pelarian pemberi pinjaman. Demikian dikutip dari Bloomberg, Senin (27/3/23).

Menurut pernyataan dari Federal Deposit Insurance Corp, bank yang berbasis di Raleigh, North Carolina itu telah menandatangani perjanjian pembelian dan asumsi untuk semua simpanan dan pinjaman SVB.

Sebelumnya First Citizens BancShares Inc. telah santer dikabarkan sedang dalam pembicaraan mengakuisisi SVB yang tengah bangkrut. Bloomberg menyebut kesepakatan pembelian SVB yang kini di bawah kendali Federal Deposit Insurance Corp itu akan tercapai pada awal pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FDIC telah mencoba menjual SVB Private bersama Silicon Valley Bank selama dua akhir pekan terakhir tetapi gagal mencapai kesepakatan untuk menjual keduanya secara bersamaan.

First Citizens sendiri merupakan bank yang berbasis di Raleigh, Carolina Utara. First Citizens masuk dalam jajaran 100 bank terbesar di Amerika Serikat (AS). Bank yang berpusat di North Carolina itu memiliki aset sekitar US$ 109 miliar (Rp 1.600 triliun) dan total simpanan sebesar US$ 89,4 miliar (Rp 1,357 triliun).

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, kebangkrutan SVB terjadi hanya dalam waktu kurang dari 48 jam setelah gagal menambah modal. Bank mengalami kerugian besar atas penjualan sekuritasnya karena suku bunga naik, membuat takut investor dan deposan yang dengan cepat mulai menarik uang mereka dari SVB.

Bank yang dikenal aktif mendanai startup digital itu dinyatakan kolaps pada 10 Maret lalu karena gagal mendapatkan suntikan modal dan penarikan dana dari nasabah dan investor.

Bank yang berdiri pada 1983 tersebut membutuhkan suntikan modal karena banyaknya klien mereka yang menarik simpanan. Namun, rencana ini pun gagal, karena pasar khawatir melihat kondisi keuangan bank. Hingga sehari sebelum dinyatakan kolaps, penarikan modal dari Silicon Valley Bank menembus US$ 42 miliar atau Rp 648,69 triliun.

(eds/eds)

Hide Ads