Penyaluran kredit dari Cabang Luar Negeri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) tumbuh positif di Februari 2023. Adapun total kreditnya yakni sebesar Rp 22,72 triliun atau tumbuh 8% YoY.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, saat ini, BNI BNI memiliki enam kantor cabang yang tersebar di Singapura, Hongkong, London, New York, Tokyo, dan Seoul. Serta ditambah dengan satu kantor perwakilan di Amsterdam.
Melalui kantor cabang tersebut pihaknya terus berupaya untuk memperkuat kapabilitas bisnis internasional dalam rangka mendukung ekspansi nasabah ke kancah global, melayani masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri, dan menangkap peluang bisnis dari investasi asing langsung atau foreign direct investment.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan kinerja kredit didorong oleh pencairan dari ekspansi kredit KCLN pada kuartal IV/2022 sehingga secara posisi outstanding pada Februari 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Okki dalam keterangan tertulis, Selasa (28/3/2023).
Ia mengatakan pihaknya optimistis penyaluran kredit melalui Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) akan terus tumbuh dengan harapan pada kuartal III/2023, target yang ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Optimisme tersebut didasari oleh kondisi ekonomi yang masih resilient dan diproyeksikan tumbuh sebesar 5 persen sehingga dapat mendukung geliat industri.
"BNI menargetkan sepanjang 2023 kredit yang disalurkan oleh KCLN mencapai Rp 26,49 triliun atau tumbuh 13% dibandingkan dengan Desember 2022 yang sebesar Rp 23,48 triliun," tuturnya.
Ia mengatakan selain memberikan dukungan melalui penyaluran kredit, pihaknya juga fokus pada mendukung bisnis UMKM berorientasi ekspor dengan meluncurkan program pemberdayaan UMKM melalui Xpora. Program tersebut memberikan pembinaan kepada UMKM agar dapat melakukan ekspor.
"Melalui program tersebut, BNI membantu mencarikan pembeli produk UMKM oleh diaspora Indonesia di luar negeri. Adapun pada Desember 2022 transaksi ekspor-impor BNI tumbuh positif 55 persen YoY, dipengaruhi harga komoditas unggulan Indonesia yang melesat pada 2022," tutupnya.
(akn/ega)