Bos BRI Bongkar Hitung-hitungan Peluang RI Resesi, Ini Hasilnya

Bos BRI Bongkar Hitung-hitungan Peluang RI Resesi, Ini Hasilnya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 28 Mar 2023 13:49 WIB
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi bersama jajaran, menerima kunjunganΒ  Direktur Utama BRI Sunarso berserta jajarannya, pasca terbentuknya Holding Ultra Mikro UMi, di Menara PNM, Jakarta, Rabu (9/2/2022). Pada kesempatan tersebut, Arief Mulyadi memaparkan kinerja PNMΒ  selama tahun 2021 serta outlook PNM untuk tahun 2022. Juga diberikan materi ultra mikro, strategic thinking framework dan digitalisasi demi mengoptimalkan ekosistem ultra mikro di Indonesia.
Dirut BRI Sunarso/Foto: dok. Holding Ultra Mikro

Menurut dia saat ini pertumbuhan masih dalam tren positif. Dengan fundamental yang kuat, Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah perlambatan ekonomi global.

"Kami optimis ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%, di tengah risiko stagflasi global dengan kinerja industri perbankan yang diproyeksikan tetap baik," jelas dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Adi Sulistyowati mengungkapkan pemulihan ekonomi Indonesia sangat baik di 2022. Pertumbuhan ekonomi di 2023 diharapkan tetap kuat di 5% sepanjang 2023.

"Meski sedikit turun, mencerminkan potensi risiko perlambatan ekonomi global," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Kemudian tren kenaikan inflasi pada 2022 diharapkan telah mencapai puncak. Selanjutnya, pada 2023 inflasi Indonesia diperkirakan masuk fase normalisasi dengan proyeksi inflasi BNI sebesar 3,8% secara tahunan di 2023.

Selanjutnya, kenaikan suku bunga global juga diperkirakan telah mencapai puncak di kuartal I-2023. Suku bunga banyak naik di 2022 sebagai respon atas inflasi yang tinggi dan volatilitas nilai tukar. Suku bunga BI7DRRR diharapkan sudah mencapai puncaknya di 5,75%. Secara total BI menaikkan 225bps sejak 2022.

"Di tengah risiko perlambatan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap solid, ditunjang oleh pertumbuhan konsumsi, serta kinerja ekspor yang masih baik setelah hilirisasi," jelas dia.


(kil/ara)

Hide Ads