Menurut dia saat ini pertumbuhan masih dalam tren positif. Dengan fundamental yang kuat, Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah perlambatan ekonomi global.
"Kami optimis ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%, di tengah risiko stagflasi global dengan kinerja industri perbankan yang diproyeksikan tetap baik," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Adi Sulistyowati mengungkapkan pemulihan ekonomi Indonesia sangat baik di 2022. Pertumbuhan ekonomi di 2023 diharapkan tetap kuat di 5% sepanjang 2023.
"Meski sedikit turun, mencerminkan potensi risiko perlambatan ekonomi global," jelas dia.
Kemudian tren kenaikan inflasi pada 2022 diharapkan telah mencapai puncak. Selanjutnya, pada 2023 inflasi Indonesia diperkirakan masuk fase normalisasi dengan proyeksi inflasi BNI sebesar 3,8% secara tahunan di 2023.
Selanjutnya, kenaikan suku bunga global juga diperkirakan telah mencapai puncak di kuartal I-2023. Suku bunga banyak naik di 2022 sebagai respon atas inflasi yang tinggi dan volatilitas nilai tukar. Suku bunga BI7DRRR diharapkan sudah mencapai puncaknya di 5,75%. Secara total BI menaikkan 225bps sejak 2022.
"Di tengah risiko perlambatan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap solid, ditunjang oleh pertumbuhan konsumsi, serta kinerja ekspor yang masih baik setelah hilirisasi," jelas dia.
(kil/ara)