Beberapa hari lalu heboh di media sosial nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang ngamuk karena uangnya hilang. Dia menyebut telah melaporkan kejadian tersebut sejak delapan bulan lalu.
Masalah ini menjadi perhatian Komisi VI DPR RI dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan empat bank BUMN, termasuk BTN. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan ada seorang nasabah yang mengeluhkan laporan terkait uangnya di BTN selama delapan bulan.
"Tapi kami sampaikan ada beberapa kejanggalan. Pertama, angka yang mereka sampaikan berubah-ubah setiap hari. Awalnya Rp 7 miliar, lalu Rp 11 miliar, lalu Rp 19 miliar dan Rp 25 miliar, kemudian balik lagi ke Rp 8 miliar," kata dia dalam RDP dengan Komisi VI DPR, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nixon menyebutkan, nasabah itu juga tak bisa membawa dan menunjukkan buku tabungan, kartu ATM, dan bukti lainnya. "Tidak ada sama sekali, kita sudah cek tidak ada transaksinya, jadi ini lagi kami tangani," ujar dia.
Dia menambahkan, petugas yang pernah berinteraksi dengan nasabah tersebut sudah lama pensiun. BTN berupaya untuk mempertemukan antara petugas dan nasabah.
"Tapi dari yang bersangkutan (nasabah) kalau kami coba pertemukan tidak mau. Jadi ini ada kesalahan teknis. Kita juga sudah tawarkan ke aparat hukum tidak mau juga, jadi akhirnya kami yang laporkan ke aparat hukum, termasuk terlapor mantan pegawai kami," jelasnya.
Nixon menyebut jika memang ada kesalahan di pihak bank, BTN siap mengganti dana tersebut. "Kami sudah sampaikan, jika kita bersedia mengganti, apabila ada kesalahan di bank atau petugas. Kita pasti bayar, tapi kalau tidak ada bukti ini yang sulit," jelas dia.
Lihat juga Video: Polisi Gerebek Markas Komplotan Hacker Nasabah Bank di Lampung