Multifinance Siap Geber Bisnis Usai Pandemi Reda, Bidik Kinerja Segini Gede

Multifinance Siap Geber Bisnis Usai Pandemi Reda, Bidik Kinerja Segini Gede

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 04 Apr 2023 09:08 WIB
Ilustrasi uang rupiah
Foto: Getty Images/iStockphoto/Squirescape

Kondisi bisnis paska-pandemi menjadi momentum ekonomi domestik untuk tumbuh signifikan, ditambah persaingan di industri keuangan, termasuk Multifinance, yang semakin ketat. Meski persaingan ketat, HDFA yakin memiliki banyak keunggulan dibandingkan para pesaingnya. Dengan fokus memperkuat modal dan memperluas pasar baru, HDFA akan terus menambah value bagi pelanggannya.

"Walaupun memang banyak pemain Multifinance di Indonesia dan bersaing dengan Bank dalam Pembiayaan. HDFA memiliki keunggulan sebagai Perusahaan Multifinance Non-Ritel di Multifinance sehingga memudahkan kami untuk mendapatkan Pelanggan yang baik. Namun, Multifinance bukan hanya tentang akuisisi pelanggan tetapi terus berinovasi untuk memahami pelanggan lebih baik dari pesaing kami. Kami memanfaatkan sistem kami untuk memberikan layanan yang lebih baik secara personal kepada pelanggan kami, untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," kata Milokevin Wendiady menambahkan.

Dalam industri yang semakin kompetitif, HDFA berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dan laba yang masih positif. Sepanjang tahun 2022, perseroan masih mampu membukukan kinerja yang bertumbuh secara tahuhan (YoY).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2022, Pembiayaan Baru yang disalurkan perseroan terus tumbuh sebesar 31% YoY didorong oleh perekonomian domestik yang berangsur membaik dibandingkan tahun 2021 dan berkat tingginya harga komoditas. Pada periode yang sama, Pembiayaan Baru yang disalurkan terus tumbuh meskipun terdapat beberapa faktor penghambat sebagai berikut: 1) inflasi yang meningkat; 2) persaingan rate dengan bank.

Selanjutnya, pada 2022, HDFA berhasil melanjutkan pertumbuhan Pendapatan hingga mencapai Rp199 Miliar, tumbuh 29% YoY. Kemudian disusul di periode yang sama, Beban Operasional berhasil turun sebesar 11% YoY atau tercatat sebesar Rp 67 Miliar.

ADVERTISEMENT

Secara keseluruhan, Laba Bersih meningkat menjadi Rp 43,6 Miliar atau melonjak menjadi 26% YoY dikarenakan pendapatan yang lebih tinggi dari pinjaman produktif dengan efisiensi biaya operasional. Rasio NPF-net pada 2022 sebesar 0,00%, masih konsisten sejak awal tahun 2022. Adapun, Total Aset sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 1,7 Triliun atau tumbuh sebesar 36% YoY.

"Meskipun persaingan semakin ketat, kinerja keuangan HDFA tetap tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri Multifinance. Kami berhasil mencatatkan Pendapatan yang tumbuh 29% YoY dan Laba Bersih tumbuh 26% YoY, dengan NPF yang masih jauh di bawah rata-rata industri dimana NPF Industri sepanjang 2022 sebesar 2,58%," kata Direktur dari PT Radana Bhaskara Finance Tbk Rizalsyah Riezky.

Pada 2022, perseroan terus memacu aktivitas pendanaan baru untuk fokus memaksimalkan dana yang akan disalurkan ke kredit produktif. HDFA juga tetap mengedepankan penyaluran kredit dengan prinsip kehati-hatian.

"Tantangan akibat ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung serta persaingan yang semakin ketat, membuat kami melakukan beberapa penyesuaian. Namun demikian, kinerja keuangan kami tetap tumbuh sejalan dengan dua faktor, yaitu pulihnya kegiatan usaha dan membaiknya perekonomian domestik. Dengan demikian, kami yakin akan pertumbuhan kinerja yang akan berlanjut di tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang," kata Rizalsyah Riezky.


(ada/dna)

Hide Ads