Bank BUMN Geber Digitalisasi, Begini Kinerjanya

Bank BUMN Geber Digitalisasi, Begini Kinerjanya

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 19 Apr 2023 17:55 WIB
BNI Mobile Banking
Foto: dok. BNI
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berhasil mencatat kinerja positif pada 3 bulan pertama 2023. Upaya transformasi terus digeber sehingga memberi dampak positif pada perseroan sekaligus membuka berbagai peluang bisnis baru di masa depan.

Pada kuartal I 2023, kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai Rp 634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi untuk tumbuh lewat beragam strategi salah satunya dengan penguatan digitalisasi.

Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies menyampaikan, Perseroan secara konsisten mengoptimalkan potensi digital banking di setiap aspek dengan mengembangkan berbagai solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Pada kuartal I 2023, terlihat perkembangan yang baik dari pertumbuhan jumlah pengguna BNI Mobile Banking yang mencapai 14,26 juta atau tumbuh sebesar 24,3% YoY. Hal ini diikuti dengan jumlah transaksi mencapai 193 juta atau tumbuh sebesar 52% YoY, dan nilai transaksi tumbuh sebesar 52,7% YoY menjadi sebesar Rp 252 triliun.



"Melalui BNI Mobile Banking, BNI terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI group, retailer, hingga mitra global untuk menjawab masing-masing permintaan pelanggan di era perbankan digital modern ini. Perseroan berharap dapat terus membantu kemajuan mitra khususnya dengan kemudahan solusi digital yang BNI miliki," katanya dalam paparan publik yang digelar Selasa (18/4/2023) kemarin.

Dari segmen Wholesale Banking, Perseroan memiliki BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital dan mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi.

Pada kuartal I 2023, tercatat jumlah pengguna BNIDirect tumbuh 32,9% YoY menjadi 102 ribu user, diikuti oleh pertumbuhan volume transaksi sebesar 27,3% YoY atau setara Rp 1.583 triliun, dengan jumlah transaksi yang juga meningkat 25,3% YoY atau mencapai 203 juta transaksi.

Peningkatan volume transaksi digital serta meningkatnya preferensi nasabah dalam melakukan transaksi sehingga dapat meningkatkan Fee Based Income Perseroan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedepan, Perseroan telah menyiapkan berbagai rencana penguatan dan pengembangan kapabilitas digital lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan customer experience sekaligus men-generate transaction-based CASA dan fee-based income," katanya.

(dna/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads