PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatat aktivitas remitansi (remittance) harian di pekan pertama April 2023 tumbuh 27,7% jika dibandingkan dengan aktivitas harian remitansi di pekan pertama Maret 2023. Hal tersebut merupakan dampak positif dari animo masyarakat Indonesia di luar negeri yang meningkatkan pendapatan remitansi menjelang Idul Fitri 2023.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan aktivitas remitansi paling besar datang dari negara mitra BNI seperti Malaysia, Saudi Arabia dan Timur Tengah, Taiwan dan Hongkong serta Korea Selatan.
"Kami sangat berharap setelah berakhirnya libur bersama nanti akan terdapat pertumbuhan hingga kisaran 30% dibanding bulan sebelumnya," ujar Okki dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4/2023).
Okki menambahkan beberapa faktor pendukung pertumbuhan aktivitas remitansi adalah digitalisasi pada aplikasi front-end partner-partner BNI di negara-negara Asia. Di mana negara-negara tersebut merupakan negara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). BNI juga memiliki front-end aplikasi di Singapura yang dikenal dengan BNI Mobile Remittance (MoRe).
Sementara itu, di dalam negeri BNI juga melakukan digitalisasi pada front-end. Digitalisasi tersebut dilakukan baik melalui BNI Direct (cash manajemen untuk korporasi) maupun BNI Mobile Banking (untuk personal) untuk menambah pengalaman nasabah dalam melakukan transaksi.
"Kami juga memiliki hubungan yang baik dengan lebih dari 1.400 bank koresponden di seluruh dunia dan lebih dari 100 partner perusahaan remitansi," tambah Okki.
Di samping itu, BNI turut didukung oleh enam kantor cabang di Luar Negeri (LN) dan satu anak perusahaan di LN yang khusus menangani remitansi PMI. Dari 100 partner perusahaan remitansi tersebut, lebih dari 50% telah sukses menggunakan teknologi Application Programming Interface (API) dengan BNI.
"Pengiriman uang melalui layanan remitansi di BNI saat ini sudah bisa dilakukan lebih mudah, baik dengan datang langsung ke kantor cabang BNI atau melalui aplikasi Mobile Banking Personal," kata Okki.
Ia melanjutkan untuk mempermudah layanan aktivitas remitansi, BNI akan berinovasi dan dan mengembangkan layanan untuk meningkatkan kapasitas BNI Direct & BNI Mobile Banking dengan fitur tracking SWIFT GPI. Nasabah juga bisa cek status transfer secara realtime langsung dari gadget.
BNI pun meningkatkan utilisasi penggunaan teknologi API dengan partner perusahaan remitansi existing dan mengupayakan penambahan jumlah partner baru berbasis financial technology (fintech). Tak hanya itu, BNI turut menerapkan standard ISO 20022 pada seluruh channel remitansi.
"Kami merasa cukup beruntung bahwa sampai akhir tahun FBI remittance ditargetkan bisa tumbuh 10% yoy dan terus membantu BNI untuk mengoptimalkan ceruk-ceruk pertumbuhan pendapatan di luar bunga," pungkas Okki.
(fhs/ega)