Layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) eror atau mengalami gangguan beberapa hari ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah mengungkap penyebabnya adalah adanya serangan ke sistem bank.
Menanggapi hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BSI untuk mempercepat pemulihan layanan agar nasabah bisa kembali bertransaksi normal.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan saat ini OJK mencermati adanya gangguan layanan pada delivery channel BSI pada 8 Mei 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menyikapi hal tersebut, OJK melakukan langkah yang diperlukan antara lain meminta BSI memastikan layanan kepada nasabah tetap dapat berjalan, mempercepat pemulihan layanan kepada nasabah dengan menyelesaikan sumber gangguan layanan. Serta meningkatkan mitigasi untuk menyikapi potensi gangguan di kemudian hari," kata dia kepada detikcom, Selasa (10/5/2023).
Dia menyebutkan untuk hal-hal tersebut tidak hanya ditujukan pada BSI yang saat ini mengalami kendala namun secara umum juga pada industri perbankan mengingat potensi gangguan layanan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan dalam penggunaan teknologi informasi di era digital.
Dian mengungkapkan manajemen BSI melaporkan bahwa telah menindaklanjuti arahan OJK termasuk menyampaikan pemberitahuan kepada nasabah, memastikan keamanan dana nasabah serta memulihkan layanan di kantor cabang, ATM, mobile banking dan delivery channel lainnya secara bertahap.
"Selanjutnya, BSI telah meminta agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar," ujar dia.
Kemudian OJK terus mendorong perbankan untuk memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dengan tetap memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan perlindungan konsumen.
Dian menyampaikan sebagai pedoman penyelenggaraan teknologi informasi, OJK telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum.
Menurut dia, OJK akan terus melakukan langkah- langkah yang diperlukan untuk terus memperkuat ketahanan digital perbankan Indonesia secara menyeluruh.
Tim pengawas dan pemeriksa IT OJK dan BI terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk percepatan pemulihan pelayanan BSI kepada nasabahnya. Saat ini sebagian besar operasi sudah kembali berjalan normal, dan diharapkan dalam waktu singkat akan dapat diselesaikan," jelas dia.
Dalam berita sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa sengkarut layanan perbankan BSI yang terjadi sejak Senin kemarin disebabkan adanya serangan siber. Padahal BSI tengah melakukan transisi perbaikan sistem IT.
"Laporannya seperti itu. Tapi kan kembali lebih baik kita cek, jangan sampai dibilang serangan. Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami memang ada serangan seperti itu," kata dia.
Tonton juga Video: Belajar Ekonomi Syariah Bersama Ustaz Oni Sahroni dan Adiwarman!