Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemimpin negara Asia Tenggara sepakat untuk memperkuat transaksi mata uang lokal dalam KTT ASEAN ke 42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia mengatakan bakal ada pengembangan pesat untuk konektivitas pembayaran digital antar negara di ASEAN. Hal ini dilakukan untuk mendorong sentralitas ekonomi di negara-negara ASEAN. Dengan begitu ekonomi akan makin kuat dan mandiri bagi negara-negara di kawasan.
"Selain itu, implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk diperkuat, ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, supaya ASEAN makin kuat dan mandiri," ujar Jokowi dalam konferensi pers utama usai KTT ASEAN, disiarkan virtual, Kamis (11/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini sendiri, sudah ada 5 negara di Asia Tenggara yang memiliki kesepakatan local currency transaction. Kesepakatan itu memungkinkan transaksi antar negara tak lagi menggunakan Dolar AS, namun menggunakan mata uang lokal masing-masing. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Diketahui bahwa Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina telah meneken kerja sama transaksi pembayaran lintas batas melalui kode QR, fast payment, data, hingga transaksi mata uang lokal.
Di luar itu Indonesia sendiri secara khusus sudah menandatangani kerangka kerjasama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) dengan sejumlah negara. Di antaranya adalah Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan Korea Selatan.
(hal/dna)