BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menargetkan akan mencapai 70 juta peserta pada tahun 2026. Untuk mencapai itu akan dilakukan beberapa strategi.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan pihaknya akan fokus meningkatkan kepesertaan di sektor pekerja informal serta usaha skala kecil & mikro lewat strategi retensi, intensifikasi dan ekstensifikasi.
"Tentunya untuk tahun 2023 ini kita akan menggunakan 3 strategi utama, yakni retensi, intensifikasi dan ekstensifikasi," kata Anggoro dalam publik expose di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Strategi tersebut difokuskan pada ekosistem desa, pasar, e-commerce dan UKM, serta pekerja rentan.
Untuk mewujudkannya, BPJS Ketenagakerjaan akan menggunakan berbagai cara di antaranya dengan terus mengembangkan sistem keagenan, menggandeng tokoh masyarakat, juga mendorong perusahaan besar untuk mengikutsertakan seluruh ekosistem perusahaannya.
"Kita dalam strategi ini akan tetap menggunakan engine utama seperti berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan keagen-agenan, tokoh masyarakat sampai bekerja sama dengan perusahaan perusahaan dalam melaksanakan strategi ini," pungkasnya.
Sehingga dengan strategi tersebut diharapkan dapat memberikan berbagai kemudahan pembayaran iuran serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan guna meningkatkan kepatuhan peserta.
Berdasarkan catatan 2022, jumlah tenaga kerja terdaftar BP Jamsostek tahun ini mencapai 55.379.720 peserta, di mana tenaga kerja aktif tercatat 35.864.017 peserta.
(fdl/fdl)