Nggak Perlu Panik! Uang Aman, Simpanan Nasabah BSI Dijamin LPS

Nggak Perlu Panik! Uang Aman, Simpanan Nasabah BSI Dijamin LPS

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 16 Mei 2023 13:03 WIB
Jakarta -

Masyarakat tengah dihebohkan dengan kabar kebocoran data yang melanda PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI). Disebut-sebut gangguan ini disebabkan karena adanya serangan siber oleh kelompok hacker LockBit 3.0.

Di sisi lain, masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi kondisi ini. Pasalnya, uang masyarakat yang ditabungkan ke bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Lembaga LPS, Dimas Yuliharto.

"Untuk kasus BSI, tentunya selama simpanan yang ada di BSI memenuhi kriteria 3T maka simpanannya akan dijamin oleh LPS," kata Dimas, kepada detikcom, Selasa (16/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun 3T yang dimaksud ialah persyaratan yang harus dipenuhi nasabah yang mau mengklaim dananya ke LPS. Syarat tersebut pertama, tercatat pada pembukuan bank terkait.

Kedua, tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS (tidak berlaku untuk nasabah Bank Syariah). Lalu yang ketiga, tidak menyebabkan bank menjadi bank gagal atau melakukan fraud.

ADVERTISEMENT

LPS sendiri menjamin simpanan pada seluruh bank konvensional dan bank syariah yang beroperasi di Indonesia, baik Bank Umum (Bank Asing, Bank Campuran, Bank Swasta Nasional, Bank Pembangunan Daerah dan Bank milik Pemerintah) maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Di sisi lain, Dimas menjelaskan, penjaminan LPS diberikan kepada nasabah penyimpan dari Bank yang dicabut Izin usahanya oleh OJK atau yang sudah tidak beroperasi, sehingga LPS membayar simpanan-simpanan yang memenuhi syarat 3T sebesar Rp 2 Milyar per nasabah per bank.

Sedangkan sampai saat ini BSI masih beroperasi secara normal. Oleh karena itu Dimas mengatakan, tanggung jawab operasional bank masih menjadi tanggung jawab bank dan di bawah pengawasan OJK.

"Selama banknya masih beroperasional maka akan menjadi tanggung jawab BSI," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya BSI sempat mengalami gangguan selama beberapa hari, terbaru perbankan plat merah itu diklaim telah diserang oleh kelompok hacker LockBit 3.0.

Bahkan, LockBit mengancam akan menyebarkan data BSI yang dicurinya dari dark web apabila tidak membayar tebusan hingga 16 Mei atau 72 jam sejak mengumumkan serangan cyber tersebut ke publik.

Sayangnya, kesepakatan tersebut tidak terpenuhi. Terbaru per hari ini, melalui akun Twitter pusat intelijen fusion @DarkTracer, kelompok hacker ini mengunggah sejumlah data yang diklaim sebagai data BSI.

"Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di dark web," ungkap akun pusat intelijen fusion @DarkTracer.

(dna/dna)

Hide Ads